Biografi. Ronald Ross lahir di Inggris pada tanggal 13 Mei 1857. Ia adalah seorang keturunan dari Sir CCG Ross, seorang jenderal dalam tentara Inggris. Ia merupakan ilmuwan Inggris yang menerima Penghargaan Nobel dalam bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1902 pekerjaannya pada malaria. Penemuannya pada parasit malaria dalam sistem gastrointestinal dari nyamuk Anopheles menunjukkan kenyataan bahwa penyakit tersebut.
Ross memulai studi kedokteran di St. Bartholomew's Hospital di London pada tahun 1875. Setelah lulus dari sana pada tahun 1879, ia memasuki Dinas Medis India dan membantu selama Perang Inggris - Burma III yang pecah pada tahun 1885.
Pada tahun 1894, ia memutuskan untuk membuat penyelidikan eksperimental di India dari hipotesis Laveran dan Manson bahwa nyamuk berkaitan dengan penyebaran penyakit. Ia meneliti selama dua tahun dan harus menerima kegagalan.
Setelah mengalami kegagalan, akhirnya Ross berhasil menemukan siklus hidup parasit malaria di dalam nyamuk, sehingga membentuk hipotesis Laveran dan Manson. Ia menemukan kehadiran parasit malaria dalam nyamuk Anopheles pada tahun 1897.
Ia menggunakan kelinci percobaan berupa burung yang terjangkit malaria. Dari sana, ia berhasil memastikan seluruh siklus kehidupan parasit malaria, termasuk kehadirannya dalam kelenjar ludah nyamuk.
Ia menunjukkan bahwa malaria disebarkan dari burung yang terinfeksi kepada orang sehat oleh gigitan nyamuk. Penemuan ini dianggap berhasil membuktikan cara penyakit malaria menyebar pada manusia.
Setelah berhasil menemukan siklus penyebaran penyakit malaria, Ross kembali ke Inggris pada tahun 1899 dan menjadi anggota Liverpool Svhool of Tropical Medicine. Di bawah arahan Sir Alfred Jones, ia dikirim ke Afrika Barat guna melanjutkan penelitiannya untuk menemukan spesies nyamuk di Afrika. Kedatangannya di Afrika didukung oleh banyak puhak. Di Afrika sendiri masyarakat dan otoritas setempat terus berusaha meningkatkan kesehatan dan berupaya mengurangi malaria.
Pada tahun 1901, Roos terpilih sebagai Fellow dari Royal College of Surgeons di Inggris. Ia juga menjadi wakil presiden dari Royal Society. Pada tahun 1902 ia diangkat menjdai profesor. Lalu pada tahun 1911, Ross diangkat menjadi komandan dengan pangkat Knight Ordo.
Pemerintah Belgia memberikan jabatan kepadanya sebagai bagian dari anggota di Order of Leopold II. Ia pun diberi gelar kebangsawanan pada tahun 1911. Setahun kemudian, ia menjadi dokter penyakit penyakit tropis pada King's College Hospital, London.
Jabatan tersebut bersamaan dengan jabatannya sebagai Ketua Tropis Sanitasi di Liverpool. Selanjutnya pada tahun 1926 ia menduduki jabatan sebagai direktur di Kepala Institute Ross serta Rumah Sakit Penyakit Tropis dan Kebersihan.
Penelitiannya yang paling penting adalah model analisis matematikanya berkaitan dengan pencegahan malaria. Model tersebut ia kembangkan untuk penelitian penyakit malaria, dan ide ini bermula sejak diterbitkannya laporan penelitiannya di Mauritius pada tahun 1908.
Hasilnya diuraikan dalam laporannya yang berjudul "Pencegahan Malaria" (1911), yang kemudian dijelaskan secara lebih terperinci dalam bentuk kumpulan catatan ilmiah yang diterbitkan Royal Society pada tahun 1915 dan 1916.
Catatan tersebut melukiskan minatnya yang serius pada matematika, yang tidak hanya terbatas pada penyakit malaria saja, tetapi juga telah menjadi sumbangan besar di bidang matematika murni terapan. Pendapat Ross tentang patometri merupakan pandangannya yang paling populer, dan empat puluh tahun kemudian menjadi dasar pemahaman penyakit yang disebabkan oleh serangga.
Ross adalah sosok yang sangat bergairah dalam gerakan pencegahan malaria di berbagai negara di dunia. Ia telah melakukan survei di banyak tempat, seperti Afrika Barat, Terusan Suez, Yunanai, Mauritius, Siprus, dan daerah-daerah yang dilanda perang pada periode 1914 - 1918. Ia juga telah memprakarsai organisasi yang bergerak dalam bidang pencegahan malaria dalam industri penanaman di India dan Srilanka.
Roos menikah dengan Rosa Bessie Bloxam pada tahun 1889. Dari pernikahan tersebut, ia mendapatkan dua putra, yaitu Ronald dan Charles, serta dua putri Dorothy dan Sylvia. Istrinya meninggal dunia pada tahun 1931. Setahun kemudian Ross juga meninggal di Ross Institute, London pada tanggal 16 September 1932.
Ross memulai studi kedokteran di St. Bartholomew's Hospital di London pada tahun 1875. Setelah lulus dari sana pada tahun 1879, ia memasuki Dinas Medis India dan membantu selama Perang Inggris - Burma III yang pecah pada tahun 1885.
Pada tahun 1894, ia memutuskan untuk membuat penyelidikan eksperimental di India dari hipotesis Laveran dan Manson bahwa nyamuk berkaitan dengan penyebaran penyakit. Ia meneliti selama dua tahun dan harus menerima kegagalan.
Setelah mengalami kegagalan, akhirnya Ross berhasil menemukan siklus hidup parasit malaria di dalam nyamuk, sehingga membentuk hipotesis Laveran dan Manson. Ia menemukan kehadiran parasit malaria dalam nyamuk Anopheles pada tahun 1897.
Ia menggunakan kelinci percobaan berupa burung yang terjangkit malaria. Dari sana, ia berhasil memastikan seluruh siklus kehidupan parasit malaria, termasuk kehadirannya dalam kelenjar ludah nyamuk.
Ia menunjukkan bahwa malaria disebarkan dari burung yang terinfeksi kepada orang sehat oleh gigitan nyamuk. Penemuan ini dianggap berhasil membuktikan cara penyakit malaria menyebar pada manusia.
Setelah berhasil menemukan siklus penyebaran penyakit malaria, Ross kembali ke Inggris pada tahun 1899 dan menjadi anggota Liverpool Svhool of Tropical Medicine. Di bawah arahan Sir Alfred Jones, ia dikirim ke Afrika Barat guna melanjutkan penelitiannya untuk menemukan spesies nyamuk di Afrika. Kedatangannya di Afrika didukung oleh banyak puhak. Di Afrika sendiri masyarakat dan otoritas setempat terus berusaha meningkatkan kesehatan dan berupaya mengurangi malaria.
Pada tahun 1901, Roos terpilih sebagai Fellow dari Royal College of Surgeons di Inggris. Ia juga menjadi wakil presiden dari Royal Society. Pada tahun 1902 ia diangkat menjdai profesor. Lalu pada tahun 1911, Ross diangkat menjadi komandan dengan pangkat Knight Ordo.
Pemerintah Belgia memberikan jabatan kepadanya sebagai bagian dari anggota di Order of Leopold II. Ia pun diberi gelar kebangsawanan pada tahun 1911. Setahun kemudian, ia menjadi dokter penyakit penyakit tropis pada King's College Hospital, London.
Jabatan tersebut bersamaan dengan jabatannya sebagai Ketua Tropis Sanitasi di Liverpool. Selanjutnya pada tahun 1926 ia menduduki jabatan sebagai direktur di Kepala Institute Ross serta Rumah Sakit Penyakit Tropis dan Kebersihan.
Penelitiannya yang paling penting adalah model analisis matematikanya berkaitan dengan pencegahan malaria. Model tersebut ia kembangkan untuk penelitian penyakit malaria, dan ide ini bermula sejak diterbitkannya laporan penelitiannya di Mauritius pada tahun 1908.
Hasilnya diuraikan dalam laporannya yang berjudul "Pencegahan Malaria" (1911), yang kemudian dijelaskan secara lebih terperinci dalam bentuk kumpulan catatan ilmiah yang diterbitkan Royal Society pada tahun 1915 dan 1916.
Catatan tersebut melukiskan minatnya yang serius pada matematika, yang tidak hanya terbatas pada penyakit malaria saja, tetapi juga telah menjadi sumbangan besar di bidang matematika murni terapan. Pendapat Ross tentang patometri merupakan pandangannya yang paling populer, dan empat puluh tahun kemudian menjadi dasar pemahaman penyakit yang disebabkan oleh serangga.
Ross adalah sosok yang sangat bergairah dalam gerakan pencegahan malaria di berbagai negara di dunia. Ia telah melakukan survei di banyak tempat, seperti Afrika Barat, Terusan Suez, Yunanai, Mauritius, Siprus, dan daerah-daerah yang dilanda perang pada periode 1914 - 1918. Ia juga telah memprakarsai organisasi yang bergerak dalam bidang pencegahan malaria dalam industri penanaman di India dan Srilanka.
Roos menikah dengan Rosa Bessie Bloxam pada tahun 1889. Dari pernikahan tersebut, ia mendapatkan dua putra, yaitu Ronald dan Charles, serta dua putri Dorothy dan Sylvia. Istrinya meninggal dunia pada tahun 1931. Setahun kemudian Ross juga meninggal di Ross Institute, London pada tanggal 16 September 1932.
No comments:
Post a Comment