Iklim berpengaruh terhadap budaya manusia terutama bagi masyarakat dengan teknologi sederhana. Aktivitas mereka banyak dipengaruhi oleh iklim ini, seperti aktivitas ekonomi. Iklim mempengaruhi jenis mata pencaharian, misalnya masyarakat dengan teknologi mengumpul dan berburu terutama terdapat di daerah hutan hujan.
Kegiatan bertani berpindah-pindah hanya mungkin dilakukan di daerah hutan hujan yang curah hujannya cukup untuk memungkinkan tumbuh kembali hutan sekunder. Masyarakat yang tinggal di daerah stepa bermata pencaharian peternakan.
Banyak hutan hujan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dijadikan ladang. Mereka bertani berpindah-pindah. Hal ini mungkin dilakukan di daerah yang suhunya cukup tinggi curah hujannya cukup banyak dan jatuh merata sepanjang tahun serta di daerah yang berpenduduk jarang.
Sawah juga tersebar di daerah yang mendapat cukup hujan. Beberapa jenis tanaman yang diperdagangkan bergantung kepada iklim di samping ketinggian dari permukaan laut (yang sebenarnya juga merupakan indikasi iklim), kecuali dengan teknologi tinggi manusia bisa menanam tumbuhan dari daerah iklim lainnya, misalnya di daerah sedang bisa menanam sayuran yang bukan habitat daerah sedang, dengan menanam di rumah kaca (greenhouse).
Di sini dapat dijelaskan jenis-jenis tanaman tropik yang dibudidayakan tebu, karet, teh, kopi, cengkeh, kina, kapas, sayur-sayuran, jati dan sebagainya.
Setiap jenis tanaman mempunyai habitat tertentu sesuai dengan suhu dan curah hujan, misalnya ; tebu dan t*mbakau akan baik ditanam di daerah yang memiliki bulan kering, yaitu Aw, jati akan menghasilkan kayu yag baik jika ditanam di daerah iklim Am di samping syarat jenis tanah tertentu. Teh merlukan tingkat kelembabpan tertentu agar tunas selalu tumbuh (karena teh diambil daunnya), maka jenis tanaman ini harus ditanam di daerah iklim Af.
Jenis sayuran tertentu yaitu yang habitatnya daerah sedang, akan tumbuh baik di daerah sekitar khatulistiwa yang letaknya pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut, yaitu yang beriklim Cf dan Cw.
Mungkin anda belum mengerti tentang istilah Af, Aw dll di atas? Silahkan baca kembali Pembagian wilayah iklim menurut Koppen
Manusia telah banyak mengubah bentang alam Indonesia ini. Hutan hujan banyak yang telah rusak, karena dijadikan ladang berpindah-pindah, di sana sini daerah yang baru ditinggalkan berubah menjadi padang alang-alang, dan jika sudah lama ditinggalkan akan berubah menjadi hutan sekunder.
Daerah-daerah yang tadinya hutan telah berubah menjadi perkebunan, sedangkan hutan hutan dataran rendah dan hutan rawa air tawar bahkan di beberapa tempat hutan payau telah diubah menjadi daerah persawahan. Hutan di beberapa daerah yang letaknya di ketinggian tertentu telah diubah menjadi perkebunan teh, sayuran, kina, dan hutan pinus.
No comments:
Post a Comment