Ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi antara sumber daya manusia dengan sumber daya alam. Penggunaan lahan oleh manusia jarang sekali sebagai hasil dari faktor fisik saja. Penggunaan lahan tersebut ditentukan oleh peranan sejumlah fenomena, baik fenomena fisik atau fenomena budaya. Suatu tempat merupakan bidang lahan berikut kelompok manusia yang menghuninya.
Setiap budaya cenderung melihat habitat fisik secara berbeda-beda. Sistem nilai masyarakat, tujuan, organisasi dan tingkat teknologi menentukan unsur mana dari lahan itu yang berharga dan kemudian memanfaatkannya.
Masyarakat dengan teknologi yang sederhana, misalnya masyarakat pemburu dan pengumpul, hanya mengambil apa yang ada di alam itu untuk bahan makanan maupun untuk tempat tinggal dan pakaian. Segera setelah daerah itu tidak memberikan manfaat yang mencukupi kebutuhannya, mereka pindah mencari tempat yang masih bisa memenuhi kebutuhannya.
Masyarakat yang sudah agak lebih maju yaitu para petani dengan teknologi pertanian primitif, contohnya berladang berpindah-pindah, pemanfaatan lahan sudah tidak seperti pemburu dan pengumpul, karena mereka sudah berusaha memanfaatkan lahan dengan cara bercocok tanam. Mereka membuka hutan dengan cara memotong dan membakar pohon-pohonan. Mereka mengolah lahan itu dengan menggunakan alat-alat sederhana, biasanya dari kayu atau bambu. kemudian menanami lahan tersebut.
Setelah beberapa kali panen dan ternyata lahan tersebut kurang produktif, mereka mencari lahan baru (dilakukan oleh beberapa masyarakat di Indonesia seperti orang Baduy di daerah Banten), tetapi sedikit demi sedikit cara bertani demikian itu sudah mulai diarahkan ke teknologi yang lebih maju.
Setiap petani mengolah lahan relatif luas karena meskipun dia mengolah lahan sempit tetapi setelah lahan itu tidak produktif lagi, mereka mengolah lahan di tempat lain. Hal yang merugikan lainnya adalah mengganggu keseimbangan ekologi, karena baru setelah bertahun-tahun lahan itu menjadi hutan kembali. Sebelum menjadi hutan kembali lahan tersebut sempat mengalami erosi jika ladang berpindah-pindah dilakukan di lereng gunung.
Cara yang demikian juga dilakukan oleh penggembala nomad di daerah sabana. Teknologi yang lebih maju lagi yaitu pertanian intensif, pertanian menetap dan sudah melakukan usaha untuk mempertahankan kesuburan tanah sehingga produktivitas lahan tetap tinggi, misalnya dengan irigasi, membuat teras-teras untuk mempertahankan lahan dari erosi, menggunakan pupuk untuk mempertahankan kesuburan tanah, pemilihan bibit dan sebagainya.
Sedangkan yang lebih tinggi lagi, yaitu bertani dengan tidak mengindahkan faktor fisik, misalnya penanaman tumbuhan daerah tropik di daerah beriklim sedang, menggunakan alat pengatur suhu, kelembapan dan sebagainya.
Masyarakat yang teknologinya sudah maju bisa menggunakan lahan yang bagaimana pun untuk keperluan di luar usaha pertanian, misalnya industri dan sebagainya.
Jadi jelas, faktor fisik tidak merupakan faktor penentu dalam interaksi antara sumber daya manusia dan sumber daya alam. Budaya, diantaranya teknologi, sangat berpengaruh terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam itu (daerah kering diairi, daerah rawa dikeringkan dan sebagainya).
Faktor fisik dan faktor sosial ekonomi terhadap usaha pertanian
Di bawah ini akan dijelaskan pengaruh faktor fisik dan faktor sosial ekonomi terhadap usaha pertanian :
1. Faktor fisik
Yaitu iklim, tanah dan relief. Faktor iklim meliputi curah hujan (jumlah keseluruhan curah hujan, serta distribusi setiap musim dan intensitasnya), penguapan, jumlah sinar matahari (untuk daerah tropik karena intensitas sinar matahari merata sepanjang tahun hal ini tidak menjadi masalah), kecepatan angin dan kondisi suhu.
- Tanah merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Yag berpengaruh adalah dalamnya lapisan tanah, komposisinya, teksturnya dan kedalaman air tanah.
- Relief berpengaruh terhadap pertanian, terutama ketinggian dari permukaan laut. Seperti kita ketahui makin tinggi kita naik suhu makin rendah.
2. Faktor sosial ekonomi
Di samping teknologi seperti dijelaskan di atas, faktor yang berpengaruh atas usaha pertanian adalah : luasnya lahan pertanian, sistem sewa, permintaan pasar, tersedianya buruh, fasilitas transpor, pajak serta yang lainnya.
No comments:
Post a Comment