Berdasarkan wujudnya ada bahan galian yang berbentuk padat, ada yang cair dan ada pula yang berbentuk gas. Bahan galian dibedakan pula menurut cara terbentuknya sebagai berikut :
1. Bahan magmatik, yang terjadi dari magma dan bertempat di dalam atau berhubungan dan dekat dengan magma.
2. Behan galian pegmatik, yang terbentuk di dalam diatrema dan dalam bentukan intrusi (gang, apofisa dan sebagainya.
3. Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan sekitar magma (country rock) yang karena bersentuhan dengan magma, berubah menjadi mineral ekonomik.
4. Bahan hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku terakhir di sela-sela struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang poreus dalam lingkungan suhu yang relatif rendah (di bawah 500 derajat celcius).
5. Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena pengendapan di dasar sungai atau genangan air, melalui proses pelarutan ataupun tidak.
6. Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil pelapukan. Konsentrasi terjadi di tempat asal batuan tersebut, karena bagian campurannya larut dan terbawa air atau konsentrasi mineral di permukaan air tanah, karena mineral itu terbawa ke lapisan yang lebih rendah setelah dilarutkan dari lapisan batuan di atasnya.
Bahan galian magmatik terdapat di dalam batuan beku dalam seperti intan yang digali orang di Kimberly, Afrika Selatan. Di Indonesia masih sukar dicari contohnya, karena aktivitas vulkanisme masih kuat.
Pegmatin menghasilkan timah putih di Bangka dan Belitung. Tembaga di pertambangan Tembagapura merupakan contoh mineral metamorfosis kontak antara magma diorit yang dalam intrusinya bertemu dan berproses dengan batu gamping yang bersentuhan.
Bijih emas dan perak yang terdapat dekat dengan permukaan bumi terjadi karena terbawa magma cair melalui celah-celah dan setelah cairannya membeku tinggal di dalam gang atau apofisa; mineral seperti itu merupakan mineral hidrotermal.
Intan di dasar Sungai Negara (Barito) dan emas di dasar Sungai Sampit adalah contoh endapan mineral (placer). Konsentrasi gumpalan zat besi di permukaan bumi, karena zat lain terlarut dan meresap ke lapisan dalam, seperti pada proses laterisasi, merupakan contoh pengayaan sekunder.
Bahan galian berdasarkan kedudukannya dalam industri
Berdasarkan kedudukannya dalam industri, mineral di bagi atas tiga golongan, yaitu sebagai berikut :
1. Mineral bahan bakar (fuels).
2. Mineral bijih logam (ore).
3. Batuan industri (industri rock).
Minyak bumi, batubara, gas bumi, bahan radioaktif merupakan contoh-contoh mineral bahan bakar. Mineral pembawa besi adalah bijih besi, macamnya banyak sekali, seperti hematif, magnetit, limonit, dan siderit. Jenis-jenis mineral tersebut mengandung kadar besi yang berbeda dan senyawa kimia yang berlainan pula.
Kecuali bijih besi, kita mengenal bijih emas, bijih perak, bijih tembaga, bijih timah putih, bijih timah hitam dan lain sebagainya. Yang termasuk batuan industri ialah bahan galian yang langsung dapat digunakan, tanpa harus diolah terlebih dahulu. Di antaranya adalah : batu gamping, gips, tanah liat, pasir kwarsa, kaolin, marmer, batu apung dan sebagainya.
Bahan galian menurut kepentingannya bagi negara
Dalam Undang-undang Pertambangan terdapat klasifikasi bahan galian menurut kepentingannya bagi negara, yaitu sebagai berikut :
1. Golongan a, yaitu golongan bahan galian yang strategis yang berarti strategis untuk pertahanan/keamanan negara atau untuk menjamin perekonomian negara. Conoth : semua jenis batubara, minyak bumi, bahan radioaktif, tembaga, alumunium (boksit), timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya.
2. Golongan b, yaitu golongan bahan galian yang vital yang berarti dapat menjamin hajat hidup orang banyak. Contoh : emas, perak, magnesium, seng, wilfram, batu permata dan setengah permata, mika asbes, dan masih banyak lagi.
3. Golongan c, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan a maupun b. Contohnya : bahan galian yang termasuk batuan industri seperti yang tertulis di atas.
Untuk mendapatkan gambaran penyebaran persediaan barang tambang di wilayah hukum pertambangan Indonesia, silahkan perhatikan Peta penyebaran Bahan galian di Indonesia pada gambar di bawah ini :
Demikian yang dapat kami informasikan mengenai Macam-macam klasifikasi bahan galian, semoga menambah pengetahuan kita tentang geografi.
No comments:
Post a Comment