Monday, May 4, 2015

Tentang patahan dan lipatan bumi

Geografi. Tentang patahan dan lipatan bumi. Permukaan bumi seperti yang kita lihat tidaklah rata, melainkan ada yang tinggi dan ada yang rendah. Hal ini memperlihatkan relief yang bermacam-macam, diantaranya ada dataran rendah, dataran tinggi, bergelombang, berbukit-bukit, pegunungan, cekungan, lereng yang curam dan bentuk-bentuk lain. Bentukan permukaan bumi ini adalah hasil dari tenaga geologi yang dapat dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga asal dalam (endogen), dan tenaga asal luar (eksogen).

Untuk mengetahui lebih jauh tentang eksogen silahkan baca di artikel geografi 4 jenis tenaga eksogen dan akibatnya. Selanjutnya akan kita bahas terlebih dahulu mengenai tenaga endogen.

Tektonisme : patahan dan lipatan

Jika sekiranya asal permukaan bumi ini rata, maka yang mulai mengubah bentuk itu adalah tenaga endogen. Tenaga endogen yang vertikal menghasilkan bentuk tonjolan berbentuk kubah yang karena mengalami retakan-retakan bagian tengahnya merosot, terbentuklah lembah patahan (slenk, Graben) berdampingan dengan puncak patahan (horst).

Patahan dapat juga terjadi karena pengurangan isi lapisan dalam kerak bumi, misalnya karena letusan vulkanisme, sehingga satu bagian kulit bumi merosot terhadap bagian di sebelahnya. Patahan Lembang di sebelah Utara Bandung merupakan salah satu contoh yang baik tentang patahan ini.

Patahan yang besar terdapat di sepanjang pantai timur dan tenggara Afrika, bersambung ke Laut Merah (dasar Laut Merah merupakan Graben) sampai ke daerah Yordania. Danau-danau besar di Afrika Tenggara pada umumnya terletak di daerah patahan ini.

Tenaga endogen yang vertikal tanpa patahan, dapat menghasilkan bentuk kubah (dome). Bentuk ini biasanya ditandai dengan pola aliran sungai yang melingkar dan sentrifugal (menyebar). Kubah sebagai hasil tenaga endogen yang naik. Jika tenaga endogen itu ke bawah, akan terbentuklah sebuah ledok yang bercirikan pola aliran yang sentripetal (memusat).

Lipatan adalah bentuk lain dari pengerjaan tenaga endogen. Karena arah tenaga endogen yang mendatar, terbentuklah bentukan yang dinamakan lipatan, mulai dari lipatan yang lemah, meningkat menjadi lipatan tegak, lipatan isoklin sampai dapat menjadi lipatan kelopak atau lipatan menutup.

Tentang patahan dan lipatan bumi


Bagian yang menonjol pada lipatan itu dinamakan antiklin dan bagian yang lekuk itu dinamakan sinkiln atau lembah lipatan. Sinkiln dan antiklin merupakan bentukan yang memanjang. Kadang-kadang sebuah lipatan membentuk jalur deretan pegunungan yang sangat panjang. Perhatikan pada peta, betapa panjang sistem pegunungan mediterania dan Sirkum Pasifik.

Orogenesa dan Epirogenesa

Dilihat dari ukuran luas areal dan kecepatan relatif gerakannya dapat dibedakan dua jenis gerakan tektonisme, yaitu Orogenesa dan Epirogenesa.

Orogenesa berarti juga pembentukan pegunungan (oros = pegunungan), yaitu gerakan litosfera yang relatif cepat dan meliputi areal yang relatif tidak luas seperti pada pembentukan pegunungan lipatan dan pegunungan patahan yang telah dibicarakan di atas.

Epirogenesa merupakan gerakan pengangkatan atau penurunan benua, jadi meliputi areal yang sangat luas dengan kecapatan gerakan yang relatif lambat. Dalam teori lama dikemukakan bahwa di belahan bumi selatan telah terjadi penurunan sebuah daratan luas, yaitu benua Gondwana tenggelam menjadi dasar Samudera India yang sekarang. Gerakan penurunan benua Gondwana ini merupakan contoh Epirogenesa. 

Demikian sedikit pembahasan tentang patahan dan lipatan bumi, semoga menambah pengetahuan pembaca.

No comments:

Post a Comment