Thursday, May 28, 2015

Pengaruh faktor fisik dan sosial ekonomi terhadap pertanian

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi antara sumber daya manusia dengan sumber daya alam. Penggunaan lahan oleh manusia jarang sekali sebagai hasil dari faktor fisik saja. Penggunaan lahan tersebut ditentukan oleh peranan sejumlah fenomena, baik fenomena fisik atau fenomena budaya. Suatu tempat merupakan bidang lahan berikut kelompok manusia yang menghuninya.

Setiap budaya cenderung melihat habitat fisik secara berbeda-beda. Sistem nilai masyarakat, tujuan, organisasi dan tingkat teknologi menentukan unsur mana dari lahan itu yang berharga dan kemudian memanfaatkannya.

Masyarakat dengan teknologi yang sederhana, misalnya masyarakat pemburu dan pengumpul, hanya mengambil apa yang ada di alam itu untuk bahan makanan maupun untuk tempat tinggal dan pakaian. Segera setelah daerah itu tidak memberikan manfaat yang mencukupi kebutuhannya, mereka pindah mencari tempat yang masih bisa memenuhi kebutuhannya.

Masyarakat yang sudah agak lebih maju yaitu para petani dengan teknologi pertanian primitif, contohnya berladang berpindah-pindah, pemanfaatan lahan sudah tidak seperti pemburu dan pengumpul, karena mereka sudah berusaha memanfaatkan lahan dengan cara bercocok tanam. Mereka membuka hutan dengan cara memotong dan membakar pohon-pohonan. Mereka mengolah lahan itu dengan menggunakan alat-alat sederhana, biasanya dari kayu atau bambu. kemudian menanami lahan tersebut.

Setelah beberapa kali panen dan ternyata lahan tersebut kurang produktif, mereka mencari lahan baru (dilakukan oleh beberapa masyarakat di Indonesia seperti orang Baduy di daerah Banten), tetapi sedikit demi sedikit cara bertani demikian itu sudah mulai diarahkan ke teknologi yang lebih maju.

Setiap petani mengolah lahan relatif luas karena meskipun dia mengolah lahan sempit tetapi setelah lahan itu tidak produktif lagi, mereka mengolah lahan di tempat lain. Hal yang merugikan lainnya adalah mengganggu keseimbangan ekologi, karena baru setelah bertahun-tahun lahan itu menjadi hutan kembali. Sebelum menjadi hutan kembali lahan tersebut sempat mengalami erosi jika ladang berpindah-pindah dilakukan di lereng gunung.

Cara yang demikian juga dilakukan oleh penggembala nomad di daerah sabana. Teknologi yang lebih maju lagi yaitu pertanian intensif, pertanian menetap dan sudah melakukan usaha untuk mempertahankan kesuburan tanah sehingga produktivitas lahan tetap tinggi, misalnya dengan irigasi, membuat teras-teras untuk mempertahankan lahan dari erosi, menggunakan pupuk untuk mempertahankan kesuburan tanah, pemilihan bibit dan sebagainya.

Sedangkan yang lebih tinggi lagi, yaitu bertani dengan tidak mengindahkan faktor fisik, misalnya penanaman tumbuhan daerah tropik di daerah beriklim sedang, menggunakan alat pengatur suhu, kelembapan dan sebagainya.

Masyarakat yang teknologinya sudah maju bisa menggunakan lahan yang bagaimana pun untuk keperluan di luar usaha pertanian, misalnya industri dan sebagainya.

Jadi jelas, faktor fisik tidak merupakan faktor penentu dalam interaksi antara sumber daya manusia dan sumber daya alam. Budaya, diantaranya teknologi, sangat berpengaruh terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam itu (daerah kering diairi, daerah rawa dikeringkan dan sebagainya).

Faktor fisik dan faktor sosial ekonomi terhadap usaha pertanian

Di bawah ini akan dijelaskan pengaruh faktor fisik dan faktor sosial ekonomi terhadap usaha pertanian :
1. Faktor fisik
Yaitu iklim, tanah dan relief. Faktor iklim meliputi curah hujan (jumlah keseluruhan curah hujan, serta distribusi setiap musim dan intensitasnya), penguapan, jumlah sinar matahari (untuk daerah tropik karena intensitas sinar matahari merata sepanjang tahun hal ini tidak menjadi masalah), kecepatan angin dan kondisi suhu.
- Tanah merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Yag berpengaruh adalah dalamnya lapisan tanah, komposisinya, teksturnya dan kedalaman air tanah.
- Relief berpengaruh terhadap pertanian, terutama ketinggian dari permukaan laut. Seperti kita ketahui makin tinggi kita naik suhu makin rendah.

2. Faktor sosial ekonomi
Di samping teknologi seperti dijelaskan di atas, faktor yang berpengaruh atas usaha pertanian adalah : luasnya lahan pertanian, sistem sewa, permintaan pasar, tersedianya buruh, fasilitas transpor, pajak serta yang lainnya.
Read more ...

Mobilitas dan komposisi penduduk Indonesia

Penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik per pulau maupun antara kota dengan pedesaan. Hal ini sampai pada densitasnya. Tidak meratanya penyebaran penduduk tersebut bukan semata-mata akibat dari pertumbuhan penduduk alami (angka kelahiran dikurangi angka kematian) tetapi ada perpindahan penduduk secara horisontal, yaitu migrasi.

Migrasi adalah bentuk mobilitas geografik atau mobilitas spatial antara satu unit geografik dengan unit lainnya atau dengan perkataan lain perubahan tempat tinggal dari tempat asal ke tempat tujuan.

Migrasi di Indonesia sudah berjalan sejak lama. Seperti kita ketahui Indonesia berpenduduk yang bukan asli, mereka datang dari luar Indonesia. Tentang migrasi yang terjadi di dalam negeri Indonesia sendiri telah berlangsung sejak lama pula, migrasi itu perorangan atau kelompok, diorganisasikan oleh badan-badan pemerintah atau perorangan.

Sudah sejak zaman dahulu ketika sebelum perang dunia kedua banyak orang pindah terutama dari luar Jawa ke Jawa di samping dari Jawa ke luar yang terutama diorganisasikan oleh pemerintah jajahan pada waktu itu misalnya : Belanda telah membuat daerah transmigrasi di Lampung seperti Sukadana dan Metro. Banyak pula orang Pulau Jawa yang diangkut ke Sumatra Utara untuk dipekerjakan di perkebunan dan banyak diantara mereka yang akhirnya menetap.

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak merata. Jawa dan Madura merupakan daerah terpadat. Ada penyebabnya mengapa Pulau Jawa berpenduduk lebih padat. 64,9% penduduk Indonesia memusat di Jawa dan Madura, padahal luasnya hanya 7% saja dari seluruh luas Indonesia yang berarti densitasnya 9,3 kali densitas penduduk Indonesia secara keseluruhan.

Penyebab Jawa dan Madura pemusatan penduduk

Bahwa Jawa dan Madura menjadi pemusatan penduduk pada masa kini dan masa yang akan datang adalah disebabkan kondisinya sebagai berikut :
1. Historis
Merupakan warisan masa lampau pada waktu migrasi penduduk dari daratan Asia ke Indonesia. Kemudian penyebaran agama Hindu, Budha dan Islam lebih memusat di Pulau Jawa, selain itu pusat pemerintahan penjajahan (Belanda) berpusat di P. Jawa.

2. Geografik
Mempengaruhi pemusatan penduduk di Jawa. Penduduk menghuni dataran rendah Utara P. Jawa dan tanah vulkanik muda yang subur dan lembah aliran sungai yang tidak besar. Kondisi geografik ini sangat menarik penduduk baik penduduk luar Jawa maupun dari luar Indonesia.

3. Ekonomik
Sejak zaman dahulu P. Jawa menjadi pusat perdagangan. Hal ini menjadi daya tarik bagi para pengusaha baik pengusaha dari luar Jawa maupun dari luar negeri. Kegiatan ekonomi meliputi pengembangan dan perkembangan sektor pertanian, perkebunan, perindustrian, transportasi, komunikasi dan sebagainya.

4. Politik dan pemerintah
Pulau Jawa sejak dahulu telah menjadi pusat pemerintahan dengan segala kegiatannya.

5. Gejala lainnya adalah perkembangan lembaga-lembaga pendidikan, lengkapnya sarana kesehatan dan sebagainya.

Karena kondisi Pulau Jawa itulah maka penduduk luar Jawa sangat berminat datang ke Jawa.
Read more ...

Macam-macam klasifikasi bahan galian

Berdasarkan wujudnya ada bahan galian yang berbentuk padat, ada yang cair dan ada pula yang berbentuk gas. Bahan galian dibedakan pula menurut cara terbentuknya sebagai berikut :
1. Bahan magmatik, yang terjadi dari magma dan bertempat di dalam atau berhubungan dan dekat dengan magma.

2. Behan galian pegmatik, yang terbentuk di dalam diatrema dan dalam bentukan intrusi (gang, apofisa dan sebagainya.

3. Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan sekitar magma (country rock) yang karena bersentuhan dengan magma, berubah menjadi mineral ekonomik.

4. Bahan hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku terakhir di sela-sela struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang poreus dalam lingkungan suhu yang relatif rendah (di bawah 500 derajat celcius).

5. Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena pengendapan di dasar sungai atau genangan air, melalui proses pelarutan ataupun tidak.

6. Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil pelapukan. Konsentrasi terjadi di tempat asal batuan tersebut, karena bagian campurannya larut dan terbawa air atau konsentrasi mineral di permukaan air tanah, karena mineral itu terbawa ke lapisan yang lebih rendah setelah dilarutkan dari lapisan batuan di atasnya.

Bahan galian magmatik terdapat di dalam batuan beku dalam seperti intan yang digali orang di Kimberly, Afrika Selatan. Di Indonesia masih sukar dicari contohnya, karena aktivitas vulkanisme masih kuat.

Pegmatin menghasilkan timah putih di Bangka dan Belitung. Tembaga di pertambangan Tembagapura merupakan contoh mineral metamorfosis kontak antara magma diorit yang dalam intrusinya bertemu dan berproses dengan batu gamping yang bersentuhan.

Bijih emas dan perak yang terdapat dekat dengan permukaan bumi terjadi karena terbawa magma cair melalui celah-celah dan setelah cairannya membeku tinggal di dalam gang atau apofisa; mineral seperti itu merupakan mineral hidrotermal.

Intan di dasar Sungai Negara (Barito) dan emas di dasar Sungai Sampit adalah contoh endapan mineral (placer). Konsentrasi gumpalan zat besi di permukaan bumi, karena zat lain terlarut dan meresap ke lapisan dalam, seperti pada proses laterisasi, merupakan contoh pengayaan sekunder.

Bahan galian berdasarkan kedudukannya dalam industri

Berdasarkan kedudukannya dalam industri, mineral di bagi atas tiga golongan, yaitu sebagai berikut :
1. Mineral bahan bakar (fuels).
2. Mineral bijih logam (ore).
3. Batuan industri (industri rock).

Minyak bumi, batubara, gas bumi, bahan radioaktif merupakan contoh-contoh mineral bahan bakar. Mineral pembawa besi adalah bijih besi, macamnya banyak sekali, seperti hematif, magnetit, limonit, dan siderit. Jenis-jenis mineral tersebut mengandung kadar besi yang berbeda dan senyawa kimia yang berlainan pula.

Kecuali bijih besi, kita mengenal bijih emas, bijih perak, bijih tembaga, bijih timah putih, bijih timah hitam dan lain sebagainya. Yang termasuk batuan industri ialah bahan galian yang langsung dapat digunakan, tanpa harus diolah terlebih dahulu. Di antaranya adalah : batu gamping, gips, tanah liat, pasir kwarsa, kaolin, marmer, batu apung dan sebagainya.

Bahan galian menurut kepentingannya bagi negara
Dalam Undang-undang Pertambangan terdapat klasifikasi bahan galian menurut kepentingannya bagi negara, yaitu sebagai berikut :
1. Golongan a, yaitu golongan bahan galian yang strategis yang berarti strategis untuk pertahanan/keamanan negara atau untuk menjamin perekonomian negara. Conoth : semua jenis batubara, minyak bumi, bahan radioaktif, tembaga, alumunium (boksit), timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya.

2. Golongan b, yaitu golongan bahan galian yang vital yang berarti dapat menjamin hajat hidup orang banyak. Contoh : emas, perak, magnesium, seng, wilfram, batu permata dan setengah permata, mika asbes, dan masih banyak lagi.

3. Golongan c, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan a maupun b. Contohnya : bahan galian yang termasuk batuan industri seperti yang tertulis di atas.

Untuk mendapatkan gambaran penyebaran persediaan barang tambang di wilayah hukum pertambangan Indonesia, silahkan perhatikan Peta penyebaran Bahan galian di Indonesia pada gambar di bawah ini :

Macam-macam klasifikasi bahan galian

Demikian yang dapat kami informasikan mengenai Macam-macam klasifikasi bahan galian, semoga menambah pengetahuan kita tentang geografi.
Read more ...

Wednesday, May 27, 2015

Sumber daya alam udara dan matahari

Sumber daya udara

Udara yang merupakan sumber hidup utama bagi semua makhluk hidup. Udara juga merupakan jalur penerbangan bagi pesawat terbang. Jalur penerbangan meliputi wilayah udara sampai ketinggian 22,5 km dari permukaan laut dengan batas wilayah yang berbeda-beda disesuaikan dengan bentuk permukaan bumi.

Wilayah udara di atas Republik Indonesia adalah termasuk wilayah negara Indonesia, sehingga setiap penerbangan di atas wilayah RI harus sepengetahuan dan seizin pemerintah negara. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya sumber daya alam yang berbentuk udara.

Sumber daya alam udara dan matahari

Sumber daya matahari

Cahaya matahari dengan eneergi yang dikandungnya merupakan sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia, langsung maupun tak langsung. Udara mendung sepanjang hari apa lagi disertai hujan yang berkepanjangan menyebabkan kegiatan manusia terhambat atau bahkan terhenti sama sekali, lebih-lebih manusia yang dilengkapi pengetahuan dan teknologi rendah. Itulah pengaruh matahari secara langsung dirasakan manusia.

Secara tidak langsung telah dibicarakan bagaimana pengaruh matahari terhadap cuaca dan iklim : suhu, udara, angin, curah hujan dan sebagainya. Kemudian pengaruhnya terhadap pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Akibat dari semua itu selanjutnya mempengaruhi kehidupan manusia juga.

Teknologi modern memungkinkan manusia memanfaatkan lebih banyak lagi energi matahari. Sinar matahari diubah menjadi tenaga listrik dengan menggunakan sel matahari (solar cell) yang dapat dipasang di atap rumah. Di ruang angkasa luar tenaga matahari merupakan sumber tenaga yang paling mudah didapat dan murah.

Jika di permukaan bumi ada masa mendung, dan ada malah hari matahari tidak dapat ditangkap, di ruang angkasa luar cahaya matahari selalu memancar mengenai permukaan satelit atau laboratorium angkasa (sky lab) yang menggunakan energi matahari itu.
Read more ...

Monday, May 25, 2015

Sumber daya alam air Indonesia

Yang termasuk ke dalam sumber daya alam air ialah laut dan perairan di darat. Pembahasan secara rinci sebagai berikut :

Laut

Laut merupakan tempat pemukiman ikan yang sangat luas, sehingga laut merupakan sumber kehidupan bagi penduduk negara Indonesia yang luas wilayahnya perairan lautnya 2,5 kali luas daratan. Hasil penangkapan ikan laut di negara Indonesia berkisar 1,5 juta ton dalam setahun.

Dalam sejarahnya, pada tahun 70-an, karena penggunaan pukat harimau (trawl) digalakkan, produksi ikan tangkapan meningkat dengan pesat. Akan tetapi dampak negatifnya dirasakan besar sekali. Tidak sedikit nelayan tradisional yang kegiatannya mati sama sekali, karena daerah penangkapannya tak mengandung ikan lagi, habis oleh kapal trawl.

Melihat gelagat tak baik bagi kebanyakan nelayan kecil, pemerintah mengeluarkan peraturan yang membuat jumlah dan areal tempat kapal trawl beroperasi. Sekalipun tindakan ini berakibat menurunnya produksi ikan, namun para nelayan tradisional bisa bangkit kembali.

Jenis ikan laut yang ditangkap nelayan Indonesia adalah tongkol, cakalang, bawal, kembung, kakap, layang, selar, dan banyak lagi macamnya. Di samping itu, ikan diambil juga hasil laut yang lain seperti udang, tripang, kerang, agar-agar, dan mutiara.

Disamping menangkap kekayaan laut yang hidup secara liar, diusahakan pula pemeliharaan organisme laut di laut maupun di darat dekat laut, antara lain : pemeliharaan kerang hijau di Teluk Jakarta, pertambakan ikan bandeng dan udang di pantai landai utara Jawa, timur Sumatra Utara dan pemeliharaan tiram untuk menghasilkan mutiara.

Untuk menjaga punahnya penyu, diusahakan pembiakan penyu dengan menjaga dan melindungi wilayah tempat penyu bertelur dan melepaskan anak penyu yang baru menetas ke laut lepas. Di samping itu, terdapat pula sumber daya alam laut yang anorganik, yaitu garam yang diperoleh melalui pembuatan garam di petak-petak tempat menguapkan air laut dan minyak bumi melalui pertambangan lepas pantai (off shore drilling) serta gas bumi.

Sumber daya alam air Indonesia

Perairan darat

Air tawar di perairan darat merupakan sumber ikan yang tak kalah pentingnya dari air asin. Sungai, danau dan rawa merupakan bentang alam yang mengandung air dan yang merupakan habitat bagi ikan dan jenis kerang air tawar. Kolam adalah genangan air tawar yang dibuat orang untuk pemeliharaan ikan. Kecuali kolam biasa, yang airnya tergenang, dewasa ini dikembangkan kolam air deras yang jauh lebih baik dari kolam biasa.

Perairan di darat, selain berfuingsi sebagai sumber produksi ikan dan sebangsanya, berfungsi juga sebagai tempat lalu lintas, sebagai sumber energi listrik, pengairan pertanian, sumber air bersih, tempat wisata dan olah raga. Namun, jika tidak dikendalikan, sumber daya alam air juga dapat menjadi sumber bencana alam yang seringkali meminta korban manusia dan harta benda manusia yang menghuni daerah alirannya.
Read more ...

Sunday, May 24, 2015

Sumber daya alam dari kehutanan

Telah kita maklumi faedah hutan sangat besar. Pemeliharaan hutan mutlak diperlukan. Merusak hutan adalah perbuatan yang sangat dicela. Kerusakan hutan merupakan ancaman bagi kehidupan manusia. Namun, hutan dapat dibuat, dapat dikembangkan dan dapat diambil produksinya.

Klasifikasi hutan

Berdasarkan terjadinya, hutan dapat dibedakan atas hutan alam (natur) dan hutan buatan (kultur). Berdasarkan jenis tumbuh-tumbuhannya dibedakan hutan heterogen dan hutan homogen. Berdasarkan kelebatan pohon-pohonnya sesuai dengan iklim yang mempengaruhinya diklasifikasikan atas hutan hujan tropik, hutan musim.

Alam hutan tumbuh-tumbuhan yang lebih jarang dari hutan musim ialah sabana, sebagian besar padang rumput, dan kemudian pohon-pohonnya tidak ada lagi karena tingkat kekeringannya meningkat, yang tumbuh adalah stepa yaitu padang rumput. Berdasarkan fungsinya, hutan dapat dibedakan menjadi hutan produksi dan hutan lindung.

Hutan alam yang terbentuk secara alami di daerah tropik seperti di Indonesia kebanyakan merupakan hutan heterogen dengan tumbuh-tumbuhan yang rapat, daunnya yang rimbun, tanah-tanah alasnya yang ditutupi humus yang tebal, gelap dan selalu basah, ditumbuhi banyak jenis paku-pakuan serta berbagai jenis anggrek.

Sebagian dari hutan alam merupakan hutan lindung, cagar alam yang pohon-pohonnya dilarang ditebangi untuk mengatur tata air dan melindungi tanah dari erosi serta menghindarkan bahaya banjir, atau sebagai tempat melindungi hewan langka yang hidup di hutan itu, suaka marga satwa, agar tidak punah.

Sumber daya alam dari kehutanan

Perubahan hutan

Hutan alam yang belum dijamah oleh manusia dinamakan hutan primer. Dewasa ini hampir tak ada lagi hutan seperti itu. Banyak diantaranya ditebang atau dibakar orang untuk dijadikan ladang yang dikenal dengan nama ladang bakar yang nomad.

Jika bekas ladang itu tumbuh menjadi hutan kembali, hutan tersebut dinamakan hutan sekunder. Namun tidak selalu bentang alam bekas ladang itu dapat menjadi hutan lagi, jika tanahnya tidak cukup kaya akan bahan hara, yang tumbuh dengan pesat hanyalah alang-alang dan mengalahkan tumbuhan lain, maka lahirlah padang alang-alang.

Di Sumatra banyak terdapat padang alang-alang yang luas. Lebih buruk lagi, tanah bekas hutan tersebut setelah ditinggalkan peladang tetap merupakan tanah tandus berpasir dan tak dapat ditumbuhi tumbuhan apapun.

Produksi hutan

Kecuali berfungsi sebagai hutan lindung, hutan alam banyak pula memberikan hasil hutan. Kayu keras yang laku di pasaran dunia dihasilkan dari hutan tropik Kalimantan dan Irian Jaya, contohnya kayu meranti, ramin, agathis, pulai dan keruing.

Mulanya kayu-kayu tersebut diekspor dalam bentuk gelondongan, namun dizaman modern ini kayu telah diekspor dalam bentuk kayu gergajian, yaitu papan atau balok bahkan kayu yang telah diproses lebih jauh lagi, misalnya kayu lapis.

Kayu jati dihasilkan dari buatan, yaitu hutan yang sengaja dibuat orang dan dikelola oleh Jawatan Kehutanan.Hutan yang dibuat merupakan hutan homogen. Hutan jati kebanyakan digunakan untuk memanfaatkan tanah kapur atau napal yang kurang baik untuk tanaman lain.

Walaupun tidak sebanyak kayu hasil hutan heterogen, hasil kayu jati cukup penting, karena kayu ini berserat halus dan kuat, baik untuk bahan perkakas rumah tangga seperti meja, kursi dan sebagainya. Hutan jati pada musim kemarau merupakan deretan pokok kayu yang bercabang dan beranting, tetapi tidak berdaun, karena pohon jati meranggas pada musim kering. Itulah sebabnya hutan jati termasuk hutan musim.

Di pantai Indonesia banyak ditemukan hutan bakau yang merupakan sumber daya alam yang berfungsi sebagai penahan lumpur untuk memperluas daratan dan menahan hempasan ombak yang dapat merusak pantai, kayunya juga dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar dan bahan baku korek api.
Read more ...

Saturday, May 23, 2015

Sumber daya alam dari usaha peternakan

Setelah sebelumnya telah kita bahas mengenai Sumber daya alam dari usaha perkebunan, selanjutnya akan kita bahas Sumber daya alam dari usaha peternakan, tentunya di bumi Indonesia. Daerah padang rumput atau sering disebut stepa dan sabana yang luas di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur merupakan lahan yang cocok untuk perusahaan peternakan secara ekstensif. Sapi dan kuda di ternak orang di sana.

Namun, dibandingkan dengan lahan yang baik untuk peternakan itu, populasi ternak di Kepulauan bagian Timur ini kurang sesuai. Artinya, jika diusahakan peternakan dapat lebih maju lagi. Hanya ternak kuda yang tampak menonjol perkembangannya di bagian timur Nusa Tenggara.

Ternak sapi dan kerbau lebih berkembang di Jawa dan Madura. Di wilayah ini, ternak dikandangkan, terkadang digembalakan, lebih sering diambilkan makanan oleh pemiliknya. Sapi dan kerbau seperti ini merupakan penghasil daging. Konsumennya adalah penduduk kota yang berdekatan, terutama Jakarta.

Peternakan yang intensif diusahakan untuk menghasilkan susu. Jenis sapi yang khusus penghasil susu didatangkan dari negara yang baik untuk ternak itu. Oleh karena itu, tempat peternakan sapi perah di Indonesia harus memiliki kondisi iklim yang sesuai dengan iklim di tempat asal hewan tersebut. Daerah beriklim sejuk yang dekat dengan kota besar merupakan tempat ternak sapi perah yang tepat, kecuali cocok iklimnya, dekat pula dengan kota tempat konsumen bermukim.

Kerbau di daerah Toraja mempunyai kedudukan yang istimewa karena merupakan hewan yang melengkapi upacara penguburan mayat. Di antaranya dikenal kerbau belang yang di Tanah Toraja mempunyai harga yang tinggi. Berbeda pula dengan sapi Madura yang mendukung mutu sapi Madura adalah kebiasaan memperlombakan hewan ternak itu dengan karapan sapi.

Sumber daya alam dari usaha peternakan

Klasifikasi hewan ternak

Kelompok hewan ternak sapi, kerbau dan kuda lazim dinamakan hewan ternak besar. Sedangkan kambing, biri-biri, dan babi dinamakan hewan ternak kecil. Kelompok hewan ternak yang ketiga adalah hewan ternak unggas, terutama ayam dan itik.

Hewan ternak kecil diusahakan orang sebagai ternak sambilan, dikandangkan di rumah, digembalakan di sekitar rumah atau dikirim makanan ke kandangnya. Daging hewan ternak kecil ini terutama untuk konsumsi dalam negeri. Betapa penting arti hewan ternak kambing dan biri-biri di samping sapi dan kerbau, dirasakan sekitar bulan Zulhijjah untuk keperluan kurban bagi umat muslim.

Ternak unggas yang dewasa ini sedang maju ialah ayam ras. Kedudukannya mendesak ayam domestik yang lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung atau ayam buras (bukan ras). Ayam ras dibagi atas dua jenis, yaitu ayam petelur dan ayam pedaging. Jenis ayam petelur dapat menghasilkan telur tanpa melalui proses pembuahan lebih dahulu. Masa bertelurnya pun terus-menerus. Oleh karena itu, sangat menguntungkan.

Ayam pedaging dapat tumbuh dengan cepat, sehingga biaya pemeliharaannya relatif murah dibandingkan dengan produksi ayam yang dapat dipasarkan. Ayam ras dapat diternak di kota maupun di luar kota, karena tidak perlu lahan yang luas.

Ternak itik khusus menghasilkan itik. Biasanya itik diternak di daerah persawahan, berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain mencari sawah yang baru selesai dipanen akan tetapi masih mempunyai genangan air.

Demikian sekilas mengenai Sumber daya alam dari usaha peternakan, semoga menjadi tambahan wawasan kita mengenai hal bersangkutan.
Read more ...

Sumber daya alam dari usaha perkebunan

Setelah sebelumnya telah kita bahas mengenai Sumber daya alam dari usaha pertanian, kini akan kita bahas dalam bidang usaha yang lain yaitu usaha perkebunan. Sumber daya alam dari usaha perkebunan meliputi 2 macam perkebunan, yaitu perusahaan perkebunan dan perkebunan rakyat. Secara lengkap akan kita bahas sebagai berikut :

Perusahaan perkebunan

Melalui perkebunan besar atau perusahaan perkebunan, tanah Indonesia menghasilkan bermacam-macam produksi perkebunan. Di antaranya ada yang termasuk ke dalam komoditi ekspor non migas. Beberapa di antara hasil perkebunan itu ialah : karet, kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, coklat, teh, t*mbakau, cengkih, kapas, dan tebu.

Perusahaan perkebunan dilaksanakan secara intensif, melalui penelitian lebih dahulu, disesuaikan dengan iklim dan ketinggian daerahnya, sehingga produksinya menguntungkan perusahaan dan dengan demikian memberikan keuntungan bagi negara.

Sumber daya alam dari usaha perkebunan

Perkebunan rakyat

Di samping perkebunan besar itu terdapat juga perkebunan rakyat yang pada masa kini telah mendapat perhatian pemerintah untuk perkembangannya, misalnya melalui PIR (Perkebunan Inti Rakyat), dengan memberikan KIK (Kredit Investasi Kecil), dan dengan penyuluhan-penyuluhan oleh PPL (Petugas Penyuluhan Lapangan).

Produksi perkebunan rakyat ada yang lebih banyak daripada produksi perkebunan besar, yaitu dari perkebunan kelapa, karet dan t*bakau. Bahkan cengkeh dan kapas hanya diproduksi melalui perkebunan rakyat.
Read more ...

Sumber daya alam dari usaha pertanian

Melanjutkan artikel Potensi sumber daya alam Indonesia yang dapat diperbaharui, berikut penjelasan mengenai Sumber daya alam dari usaha pertanian.

Padi

Sebagian besar penduduk negara Indonesia memilih padi sebagai bahan makanan pokok. Mula-mula negara kita dapat memenuhi kebutuhan beras sendiri. Namun perkembangan penduduk yang pesat sejalan dengan perkembangan tingkat kesehatan yang pesat pula, sehingga angka kematian menurun bersamaan dengan tingkat kelahiran yang tetap tinggi, negara kita mengalami eksplosi penduduk yang tak dapat dikejar oleh usaha peningkatan penduduk pertanian bahan makanan pokok padi.

Pada suatu masa di dunia dikenal Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang tergolong pengimpor beras terbesar. Sadar akan ketidakseimbangan penyediaan sumber daya alam ini, diusahakanlah intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian secara bersamaan di seluruh wilayah tanah air.

Tidak sedikit bibit unggul hasil penelitian nasional maupun regional dilahirkan di pusat-pusat penelitian pertanian, banyak sekali pabrik pupuk yang didirikan di Indonesia. Bendungan irigasi didirikan di mana-mana. Pencetakan sawah baru dilaksanakan di dataran yang luas bersamaan dengan usaha penyebaran sumber daya manusia.

Berkat segala usaha yang gigih tersebut, kepala negara Indonesia mengumumkan keberhasilan rakyat Indonesia dalam usahanya mengubah kedudukannya dari negara pengimpor beras menjadi negara swasembada bahan makanan di forum internasional pada bulan November 1985.

Talas

Kebiasaan yang berlaku di Pulau Bawean dan di Mentawai dalam melestarikan tanaman talas sebagai bahan makanan patut dilestarikan pula. Pengambil umbi talas wajib menanami kembali tanah bekas tanaman keladi yang baru diambilnya. Jika kebiasaan itu tetap diteruskan oleh generasi berikutnya, maka bahaya kelaparan takkan mungkin timbul di tempat itu.

Sagu

Sagu yang merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh luas tanpa menuntut pemeliharaan yang intensif di Indonesia bagian timur, terutama Maluku, sebaiknya tetap dilestarikan sebagai bahan makanan pokok penduduk dalam rangka penganeka ragaman bahan makanan pokok itu.

Dengan demikian jika pada suatu masa timbul gangguan dalam proses produksi padi, misalnya karena gangguan hama atau bencana alam, kita masih mempunyai cadangan bahan makanan yang setara dengan beras.

Jagung

Untuk jagung, kita tidak perlu khawatir, karena jenis tanaman ini telah mendapat perhatian dengan mengembangkan jenis jagung unggul diikuti dengan cara bertanam yang baik dan cara pemilihan biji jagung yang baik pula.

Bahan makanan lain

Bahan makanan lain yang terutama merupakan tambahan bagi bahan makanan pokok, perlu pula mendapat penanganan yang baik, sehingga kita tidak perlu mendengar timbulnya bencana kelaparan di negeri tercinta ini. Bahan makanan yang dimaksud adalah ketela pohon, ubi jalar, kentang dan mungkin juga pada masa mendatang dapat dikembangkan gandum dan sejenisnya.

Hortikultura

Di samping bahan makanan pokok, tanaman palawija merupakan sumber kebutuhan pokok iyu. Macam-macam jenis sayuran dari tanaman palawija diusahakan penduduk secara khusus maupun sebagai usaha sampingan di pekarangan rumah, seperti warung hidup dan apotik hidup.

Dalam rangka difersifikasi hasil pertanian, kedelai kini sedang mendapat perhatian pemerintah. Ternyata tidak sedikit penduduk negara kita mengkonsumsi kacang kedelai, sehingga tidak sedikit bahan makanan ini harus diimpor.

Lusa sekali wilayah negara kita yang tanah dan iklimnya memungkinkan usaha pertanian kedelai. Kita tahu betapa tinggi nilai gizi kedelai dan betapa luas kalangan masyarakat yang menyukai makanan berasal dari kacang kedelai itu, maka peningkatan produksi kedelai merupakan usaha yang harus dilakukan.

Di kebun pekarangan rumah bermacam-macam buah-buahan yang bersama-sama dengan sayuran dan bunga-bungaan termasuk kedalam kelompok hortikultura, merupakan bentuk sumber daya alam pertanian rakyat.
Read more ...

Potensi sumber daya alam Indonesia

Sumber daya alam atau natural resources ialah persediaan alam berupa kekayaan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di alam orang menemukan bahan makanan, misalnya padi. Untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan, orang menjadikan padi sebagai tanaman yang senantiasa diperbaharui, dalam arti ditanam untuk mendapatkan produksi yang sama jika persediaan yang ada sekarang telah habis dimakan.

Padi memang dapat diperbaharui dengan jalan bertani. Kebutuhan daging dapat juga dipenuhi secara berkesinambungan dengan beternak hewan. Kebutuhan kayu secara terus-menerus dapat dipenuhi dengan mengganti terus-menerus tumbuh-tumbuhan hutan.

Lebih hebat lagi, jika kita memperhatikan persediaan udara, energi matahari dan air yang sampai dewasa ini tanpa kita harus berusaha memperbaharuinya, sumber alam itu senantiasa ada dan setiap masa dapat kita gunakan. Dengan kata lain, alam sendiri memperbaharuinya, sehingga kekal adanya.

Lain halnya dengan bahan bakar minyak (BBM) yang kita gunakan untuk memasak, menjalankan kendaraan, menggerakkan mesin pabrik dan lain sebagainya. Minyak bumi diambil orang dari persediaan yang ada di dalam kerak bumi.

Barang itu telah terbentuk dalam waktu yang sangat lama. Di suatu ladang minyak terdapat persediaan cadangan minyak dalam jumlah tertentu. Jika orang menyedot minyak itu dari sumber tersebut, lama-kelamaan persediaan minyak di tempat itu akan berkurang dan habis.

Minyak tak dapat berkembang biak atau tumbuh dari persediaan yang ada, dengan kata lain minyak tak dapat diperbaharui. Telah dikatakan di atas bahwa pembentukan minyak bumi memakan waktu sangat lama, tidak dapat ditunggu. Sebagai referensi silahkan baca juga Sejarah terjadinya minyak bumi

Demikian juga bahan galian lain seperti batubara, besi, timah, boksit, emas, perak, tembaga, mangan, nikel dan asbes yaitu sumber alam yang ada di tanah air kita. Jika  bahan galian tersebut terus-menerus digali, persediaannya lama-kelamaan akan habis. Makin cepat digali, makin cepat pula saat berakhirnya kekayaan sumber daya alam yang seperti itu.

2 macam sumber daya alam
Sumber daya alam terdiri sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) meliputi sumber daya alam yang kekal, artinya selama Tuhan menghendaki.
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources).

Selengkapnya ikuti pembahasan berikut :

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)

Sekelompok sumber daya alam yang dapat kita ambil manfaatnya dan dapat kita usahakan agar tetap tersedia di alam sekitar kita atau memang persediaannya tak terbatas di sekitar kita. Inilah yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Tentu saja persediaan itu dapat bermanfaat secara terus-menerus. Jika kita sebagai konsumen berusaha memelihara kelangsungan penyediaan kebutuhan kita itu. Jangankan sumber daya alam seperti hasil pertanian, hasil peternakan atau hasil kehutanan yang perkembangannya mutlak membutuhkan usaha manusia, sinar matahari, udara, dan air pun, tetap harus dijaga kelestariannya.

Cahaya matahari yang indah dan merupakan salah satu sumber kehidupan itu akan berkurang manfaatnya jika atmosfer bumi dipengaruhi debu-debu yang berasal dari cerobong asap pabrik-pabrik. Udara yang merupakan tempat oksigen yang menjadi sumber hidup semua organisme menjadi kotor karenanya, lebih lagi jika yang dikandung udara tersebut gas yang berbahaya yang keluar dari limbah industri itu. Demikian juga air.

Oleh karena itu, sumberdaya alam yang dapat diperbaharui itu harus tetap dijaga kelestariannya, jangan sampai rusak. Yang dapat dikembangbiakkan harus diusahakan agar bertumbuh dengan baik. Hutan dijaga pertumbuhannya, dihindarkan dari penebang liar, dijauhkan dari bahaya kebakaran, direboisasikan jika hutan telah rusak atau gundul dan selalu diadakan peremajaan. Demikian pula peningkatan selalu diusahakan dalam usaha pertanian dan peternakan.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources)

Di atas telah kita singgung bahwa persediaan minyak bumi di dalam perut bumi dan barang tambang lainnya akan habis jika terus-menerus diambil. Karena barang tambang tak dapat diperbaharui seperti sumber daya alam yang telah dibicarakan di atas.

Banyak kekayaan bahan galian yang dikandung bumi tanah air Indonesia, namun besarnya persediaan maupun penyebarannya di pulau-pulau atau di tiap provinsi seperti penyebarannya di seluruh dunia, tidak sama dan tidak merata. Ada daerah atau negara yang kaya akan bahan galian (termasuk the have), tetapi ada pula daerah atau negara yang memiliki sedikit bahkan tidak memiliki sama sekali bahan galian yang bernilai ekonomik berarti (termasuk kelompok the have not).

Demikian sedikit ulasan tentang Potensi sumber daya alam Indonesia, semoga menambah kesadaran kita akan pentingnya menjaga kelangsungannya.
Read more ...

Friday, May 22, 2015

Pemanfaatan iklim bagi kesejahteraan manusia Indonesia

Pemanfaatan iklim dalam bidang pertanian

Pada artikel geografi sebelumnya (baca : Tipe iklim dan bentang budaya Indonesia) telah dijelaskan bahwa iklim (di samping topografi dan jenis tanah) sangat berpengaruh terhadap habitat tumbuh-tumbuhan. Daerah di Indonesia yang beriklim Af, Aw, Am, dan Cw telah banyak diubah menjadi daerah pertanian terutama di daerah-daerah yang padat penduduknya.

Indonesia mendapatkan keuntungan dari iklim ini, karena berbagai bentuk usaha pertanian dapat dilakukan walau tanpa teknologi yang terlalu tinggi. Lebih-lebih lagi sampai sekarang Indonesia masih merupakan negara agraris. Modernisasi usaha pertanian banyak ditunjang oleh iklim ini, misalnya dimungkinkannya dibuat bendungan untuk usaha pertanian, perikanan, tenaga listrik dan lain sebagainya. Silahkan baca selengkapnya di artikel : 6 jenis danau dan 10 danau terluas di Indonesia

Hal ini dimungkinkan karena Indonesia beriklim basah, lebih-lebih karena suhu selalu tinggi Indonesia tidak mengalami kesukaran, karena tidak pernah terjadi masa beku.

Pemanfaatan iklim bagi perhubungan

Iklim Indonesia yang tropik basah ini menguntungkan bagi beberapa daerah yang mengandalkan sungai sebagai alat transportasi. Sungai-sungai yang besar seperti di Kalimantan penting artinya sebagai penghubung pantai dan pedalaman serta pengangkutan hasil hutan, karena masih kurangnya jalan-jalan raya.

Hubungan tidak pernah terputus karena hujan cukup, sehingga sungai tidak pernah kering. Dalam hubungan udara, Indonesia jarang sekali diganggu oleh angin taifun yang membahayakan penerbangan, karena taifun melanda daerah di luar Indonesia, seperti Australia bagian utara dan Filipina.

Hubungan laut juga jarang sekali terganggu, karena jarang terjadi badai yang dahsyat, dan karena iklim di Indonesia tropik, maka perairan Indonesia tidak pernah diganggu oleh gunung-gunung es.

Pemanfaatan lapisan udara bagian atas untuk telekomunikasi

Dalam masa teknologi seperti sekarang ini, manusia telah menjelajahi angkasa raya, lapisan udara bagian atas telah banyak memberi kemudahan dalam komunikasi antar daerah bahkan antar benua (baca kembali : Sejarah peluncuran Satelit Palapa dan manfaatnya).

Manusia juga telah dengan mudah mengetahui apa yang terjadi di atas permukaan bumi, misalnya satelit cuaca mengirimkan gambar tentang badai dan sebagainya.

Demikian sekilas tentang Pemanfaatan iklim bagi kesejahteraan manusia Indonesia, semoga menjadi tambahan pengetahuan.
Read more ...

Tipe iklim dan bentang budaya Indonesia

Iklim berpengaruh terhadap budaya manusia terutama bagi masyarakat dengan teknologi sederhana. Aktivitas mereka banyak dipengaruhi oleh iklim ini, seperti aktivitas ekonomi. Iklim mempengaruhi jenis mata pencaharian, misalnya masyarakat dengan teknologi mengumpul dan berburu terutama terdapat di daerah hutan hujan.

Kegiatan bertani berpindah-pindah hanya mungkin dilakukan di daerah hutan hujan yang curah hujannya cukup untuk memungkinkan tumbuh kembali hutan sekunder. Masyarakat yang tinggal di daerah stepa bermata pencaharian peternakan.

Banyak hutan hujan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dijadikan ladang. Mereka bertani berpindah-pindah. Hal ini mungkin dilakukan di daerah yang suhunya cukup tinggi curah hujannya cukup banyak dan jatuh merata sepanjang tahun serta di daerah yang berpenduduk jarang.

Sawah juga tersebar di daerah yang mendapat cukup hujan. Beberapa jenis tanaman yang diperdagangkan bergantung kepada iklim di samping ketinggian dari permukaan laut (yang sebenarnya juga merupakan indikasi iklim), kecuali dengan teknologi tinggi manusia bisa menanam tumbuhan dari daerah iklim lainnya, misalnya di daerah sedang bisa menanam sayuran yang bukan habitat daerah sedang, dengan menanam di rumah kaca (greenhouse).

Di sini dapat dijelaskan jenis-jenis tanaman tropik yang dibudidayakan tebu, karet, teh, kopi, cengkeh, kina, kapas, sayur-sayuran, jati dan sebagainya.

Setiap jenis tanaman mempunyai habitat tertentu sesuai dengan suhu dan curah hujan, misalnya ; tebu dan t*mbakau akan baik ditanam di daerah yang memiliki bulan kering, yaitu Aw, jati akan menghasilkan kayu yag baik jika ditanam di daerah iklim Am di samping syarat jenis tanah tertentu. Teh merlukan tingkat kelembabpan tertentu agar tunas selalu tumbuh (karena teh diambil daunnya), maka jenis tanaman ini harus ditanam di daerah iklim Af.

Jenis sayuran tertentu yaitu yang habitatnya daerah sedang, akan tumbuh baik di daerah sekitar khatulistiwa yang letaknya pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut, yaitu yang beriklim Cf dan Cw.

Mungkin anda belum mengerti tentang istilah Af, Aw dll di atas? Silahkan baca kembali Pembagian wilayah iklim menurut Koppen

Tipe iklim dan bentang budaya Indonesia

Manusia telah banyak mengubah bentang alam Indonesia ini. Hutan hujan banyak yang telah rusak, karena dijadikan ladang berpindah-pindah, di sana sini daerah yang baru ditinggalkan berubah menjadi padang alang-alang, dan jika sudah lama ditinggalkan akan berubah menjadi hutan sekunder.

Daerah-daerah yang tadinya hutan telah berubah menjadi perkebunan, sedangkan hutan hutan dataran rendah dan hutan rawa air tawar bahkan di beberapa tempat hutan payau telah diubah menjadi daerah persawahan. Hutan di beberapa daerah yang letaknya di ketinggian tertentu telah diubah menjadi perkebunan teh, sayuran, kina, dan hutan pinus.
Read more ...

Thursday, May 21, 2015

Hubungan antara iklim dengan vegetasi alam

Setelah kita bahas Hubungan antara iklim dengan relief bumi, selanjutnya akan kita bahas artikel geografi Hubungan antara iklim dengan vegetasi alam. Vegetasi alam Indonesia sesuai dengan iklim dan posisinya antara kontinen Asia dan Australia merupakan vegetasi transisi. Karena banyaknya curah hujan, pengaruh Asia dalam vegetasi lebih dominan dari pada Australia. Jumlah spesies flora Australia relatif kecil dan hanya terbatas di daerah yang paling kering di Indonesia Timur (NTT dan NTB).

Ciri utama vegetasi alam Indonesia

Ciri-ciri utama vegetasi alam Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Selalu hijau (evergreen), walaupun jenis yang berdaun lebar ada yang gugur pada musim kering, seperti pohon jati. Beberapa jenis pohon-pohonan daunnya gugur, tetapi daun baru (tunas) segera keluar sebelum seluruh daunnya gugur. Bunga-bunga juga pada umumnya berkembang sepanjang tahun.

b. Jumlah spesiesnya banyak dan jumlah tipe endemiknya juga relatif tinggi. Yang dimaksud tipe endemik yaitu spesies yang terbatas terdapat di daerah tertentu.

c. Terdapat sejumlah besar epifit (tanaman yang tumbuh di ranting-ranting pohon, seperti anggrek), tumbuhan memanjat seperti rotan. Bambu tumbuh di daerah yang pohon-pohon besarnya jarang dan jenis palma tumbuh di hutan demikian, walaupun daerah pertumbuhannya terbatas pada ketinggian kurang dari 1000 meter.

d. Di daerah hutan tropik terdapat juga jenis tumbuhan yang menghasilkan getah, misalnya getah perca di Sumatra Utara.

Suatu periode pada zaman yang lalu, hampir seluruh Indonesia ditutupi hutan lebat karena curah hujan selalu tinggi. Sebagai buktinya misalnya batubara yang banyak terdapat di Sumatra dan Kalimantan haruslah berasal dari hutan lebat yang luas pada Zaman Tersier. Ternyata penyebaran kandungan batubara meliputi seluruh pulau di Indonesia.

Luas hutan primer di Indonesia sekarang sudah sangat berkurang, sedangkan bekas hutan yang telah ditebang manusia tumbuh menjadi hutan sekunder. Pada masa sekarang banyak hutan yang ditanami jenis kayu tertentu yang disebut homogen.

Hutan Indonesia meliputi sejumlah jenis kayu-kayuan, yang terpenting adalah jenis dipterocarp, yang kayunya sangat keras, tinggi dan tidak bercabang di bawah ketinggian 25 meter atau biasa disebut kayu besi. Phon-pohonnya tumbuh terus sepanjang tahun (ditandai dengan tidak adanya lingkar tahun).

Karena jenisnya banyak, maka secara ekonomis hutan hujan tropik kurang menguntungkan, sehingga kalau ini diusahakan haruslah mengusahakan daerah hutan yang luas.

Hubungan antara iklim dengan vegetasi alam

Walaupun sebagian besar vegetasi alam Indonesia terdiri atas hutan hujan tropik, alam sendiri memodifikasinya, misalnya sebagai berikut :

1. Vegetasi yang berkembang sebagai akibat dari pola curah hujan dan bentukan permukaan bumi. Di daerah yang curah hujannya tinggi dan topografinya datar terbentuklah rawa-rawa yang luas, karena kurang baiknya drainase. Rawa-rawa ini ditutupi hutan rawa, dengan tumbuhan yang tumbuh misalnya jenis palem, di antaranya sagu.

2. Di sepanjang pantai Indonesia terutama di daerah yang menghadap ke laut yang dangkal terdapat rawa-rawa pasang. Tumbuhan di rawa ini berlainan dengan rawa di dataran rendah. Rawa tersebut ditumbuhi tanaman yang tahan di air payau, yang sangat banyak tersebar yaitu jenis mangrove (bakau).

Jenis pohon ini digunakan untuk menyamak kulit dan kayu bakar. Jenis tanaman yang bisa beradaptasi dengan air payau juga adalah nipah. Pohon nipah tumbuh sepanjang esturia seperti esturia Barito. Di daerah itu air laut masuk ke pedalaman sekitar 75 km, bahkan lebih dalam lagi pada musim kemarau.

Hutan payau merupakan akibat dari cukup besarnya jumlah curahan dan tidak baiknya drainase di pantai.

3. Sebagai akibat dari periode kering yang terjadi di bagian timur Indonesia. Di daerah ini musim kering berubah-ubah terus dari tahun ke tahun dalam panjangnya maupun intensitasnya. Perubahan seperti itu dapat mengubah vegetasi alam. Di sana terdapat hutan musim dan terdapat pula jenis vegetasi Australia seperti eucaliptus dan kausarina.

Beberapa jenis pinus terdapat di beberapa daerah ditandai dengan rumput-rumputan dan bambu sebagai vegetasi alamnya. Di beberapa daerah bagian timur Indonesia pohon-pohon bisa bertahan dalam musim kering, walaupun rumput-rumput tidak bisa bertahan. Hal ini disebabkan jenis pohon-pohon ini mempunyai akar yang panjang sehingga bisa mencapai air tanah yang letaknya dalam.

4. Meskipun padang rumput secara umum terdapat di NTB dan NTT, namun beberapa bagian padang rumput ini bukan asli, melainkan karena telah terjadi perubahan. Salah satu faktor pengubahnya adalah api. Di daerah-daerah yang kering sering terjadi kebakaran hutan, terutama pada bulan-bulan tanpa hujan.

5. Ketinggian di atas permukaan laut juga mempengaruhi vegetasi alam Indonesia, walaupun tidak seperti akibat musim kering. Hutan hujan tersebar hingga ke daerah ketinggian kira-kira 1500 meter. Di atas 3000 meter, pohon-pohonnya kecil dan di atas 3750 meter pohon-pohonan tidak tumbuh.

Vegetasi di beberapa daerah Indonesia

1. Vegetasi alam Pulau Sumatra dan Kalimantan adalah hutan hujan ekuatorial. Karena di daerah ini curah hujan selalu tinggi dan tidak ada musim kering. Jenis pohon dipterocarps merupakan pohon yang penting, biasanya terdapat di daerah yang tidak bergunung-gunung, yaitu jenis-jenis eboni, kayu besi, mahagoni dan kamper. Di Sumatra hutan pinus tersebar di daerah yang luas (pinus merkusii). JUga terdapat spesies langka yaitu Rafflesia.

Bagaimana sejarah terjadinya bunga Rafflesia? Baca selengkapnya di artikel Kekuasaan Raffles di Indonesia dan Konvensi London

2. Vegetasi alam yang banyak tersebut di Pulau Jawa adalah pohon beringin, dengan akar-akar luarnya.

3. Di daerah Nusa Tenggara terkenal dengan pohon lontar, dan di daerah-daerah batu kapur ditumbuhi kayu sandel, dan seperti telah dijelaskan di atas di daerah ini tersebar pohon eucaliptus.

4. Di Sulawesi vegetasi alam telah banyak dirusak oleh penduduk yang bertani secara berpindah-pindah.

5. Maluku masih diliputi hutan. Hal ini disebabkan penduduknya terutama bermata pencaharian perikanan.

6. Vegetasi yang penting adalah jenis konifera, yaitu agatis alba, terutama tumbuh baik di Ambon dan Obi.

7. Jenis yang tersebar dan penting adalah dari jenis eucaliptus yaitu pohon kayu putih. Jenis pohon ini tumbuh di pulau Maluku dan pulau Buru yang merupakan pusatnya. Sagu yang telah dibudidayakan tumbuh di dataran rendah wilayah ini. Rempah-rempah juga tumbuhan asli daerah ini.

8. Hutan di Irian masih cukup lebat. Vegetasi yang penting adalah damar. Hutan boleh dikatakan masih utuh, karena penduduknya terhitung masih jarang. Di Irian tersebar pohon sagu dan nipah di rawa-rawa dataran rendah dan pohon bakau di rawa-rawa payau.

Aspek yang sangat penting dari pola vegetasi Indonesia adalah erosi dan kebakaran. Di berbagai daerah telah dilakukan penghutanan kembali (reboisasi) atau penghijauan. Di Jawa Tengah misalnya jenis pinus merkusii ditanam di bukit-bukit yang telah mengalami denudasi.

Fauna

Fauna Indonesia juga mencerminkan posisinya di antara benua Asia dan Australia. Bagian barat wilayah ini yang termasuk Paparan Sunda memiliki jenis fauna Asia, contohnya : berbagai jenis kera, gajah, macan, tapir, badak, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.

Sumatra memiliki binatang-binatang yang khas seperti gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng. Kalimantan ditempati badak bercula dua, leopar (macan tutul) orang utan, kera berhidung panjang dan beruang madu.

Bagian timur Indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas kasuari dan kanguru. Di samping itu terdapat pula bermacam-macam burung nuri, parkit, dan sebangsanya serta burung-burung langka yang indah seperti cendrawasih dan merpati berjambul.

Di bagian tengah, seperti Sulawesi terdapat hewan yang khas, yaitu anoa dan di pulau Komodo terdapat biawak besar. Binatang Australia yang terdapat di bagian tengah ini ialah kuskus di Sulawesi.

Diantara jenis reptil seperti 3 dari 6 jenis buaya Asia yang hidup di rawa-rawa dataran rendah dan hanya terdapat 2 jenis kura-kura darat. Biawak dan kadal terdapat di mana-mana. Terdapat 3500 spesies ular. Sejumlah besar insek. Berbagai jenis ikan air tawar menghuni sungai-sungai dan danau.

Demikian sekilas pembahasan tentang Hubungan antara iklim dengan vegetasi alam, semoga menambah pengetahuan dalam bidang ilmu geografi.
Read more ...

Hubungan antara iklim dengan relief bumi

Setelah sebelumnya kita pelajari mengenai Pembagian wilayah iklim menurut Koppen dan Junghun, selanjutnya kita akan coba bahas tentang hubungan antara iklim dengan relief bumi. Iklim memiliki pengaruh terhadap pembentukan permukaan bumi (landform) dan terhadap vegetasi alam.

Pengaruh iklim terhadap bentuk permukaan bumi : iklim merupakan tenaga eksogen yang mengubah bentuk permukaan bumi. Mengenai tenaga eksogen bisa anda baca kembali pada artikel 4 jenis tenaga eksogen dan akibatnya

1. Hujan, di daerah yang reliefnya besar menimbulkan bahaya erosi, sehingga lembah-lembah menjadi curam dan di daerah dataran rendah air hujan yang menjadi aliran sungai mengendapkan bahan-bahan yang dibawa dari hulu.

2. Di daerah kering angin merupakan pelaku dalam pembentukan bentang alam, di daerah ini angin membentuk guguk-guguk pasir dan memindahkannya. Angin juga mengerosi batuan besar sehingga terjadi batu yang berbentuk seperti jamur (mushrooom rock), lihat gambar di bawah ini :

Hubungan antara iklim dengan relief bumi

3. Iklim kering dengan perbedaan suhu yang besar pada siang hari dan pada malam hari, mempunyai peranan dalam pelapukan batuan. Pada siang hari karena suhu yang tinggi, batuan memuai dan karena suhu turun dengan cepat di malam hari, bagian luar batu itu segera mengkerut, sedangkan bagian dalamnya belum, sehingga bagian luar batuan itu pecah-pecah.

Wilayah Indonesia yang beriklim hujan tropik dan iklim musim seperti dijelaskan di atas, mendapat curah hujan cukup banyak, sehingga perubahan permukaan bumi sangat ditentukan oleh curah hujan ini. Erosi terjadi di mana-mana, terutama di daerah hutan yang telah gundul karena ditebangi.

Di dataran rendah terjadi perubahan akibat pengendapan bahan-bahan yang di bawa dari daerah hulu. Demikian juga di beberapa daerah pantai yang dasar lautnya landai serta ombak tidak begiru besar, terjadi pelebaran daerah pantai, seperti di pantai Utara Pulau Jawa.
Read more ...

Pembagian iklim menurut Junghun

Jika Koppen membagi daerah tipe iklim berdasarkan letak di muka bumi (secara horisontal) yang sebelumnya telah kita bahas pada artikel Pembagian wilayah iklim menurut Koppen, Junghun membagi daerah iklim atas dasar ketinggian di atas permukaan laut (vertikal).

Junghun menandai daerah iklim ini dengan jenis vegetasi alam yang tumbuh di daerah-daerah tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Daerah pada ketinggian mulai dari permukaan air laut sampai 700 meter di atas permukaan laut merupakan daerah panas. Di sini tumbuh padi, jagung, tebu, dan kelapa. Suhu tahunan rata-rata 22 derajat C ke atas.

2. Daerah antara 700 - 1500 meter merupakan daerah sedang yang suhunya antara 15 - 22 derajat C, merupakan daerah tanaman padi, karet, kopi, teh, kina, dan sayuran.

3. Daerah antara 1500 - 2500 meter merupakan daerah sejuk dengan suhu antara 11 - 15 derajat C. Tanaman di daerah ini adalah pinus, hortikultura dan kina.

4. Daerah antara 2500 - 4000 meter di sebut daerah dingin, suhunya di bawah 11 derajat C, di bagian paling atas hanya ditumbuhi jenis lumut.

Di atas 4000 meter dari permukaan air laut merupakan daerah salju abadi di daerah tropik. Berikut gambar zone iklim menurut Junghun :

Pembagian iklim menurut Junghun
Keterangan :
0 - 700 m zone panas
700 - 1500 m zone sedang
1500 - 2500 m zone sejuk
2500 - 3300 m zone dingin

Zone-zone ikl,im Junghun ini merupakan pegangan utama dalam menentukan tanaman budidaya yang diusahakan di suatu daerah pada ketinggian tertentu di wilayah Indonesia.

Demikian yang dapat kami sampaikan sekilas mengenai Pembagian iklim menurut Junghun, semoga menambah wawasan kita dalam mempelajari ilmu Geografi.
Read more ...

Pembagian wilayah iklim menurut Koppen

Iklim Koppen

Koppen membagi wilayah iklim di dunia menjadi 5 kelompok iklim utama. Dia mendasarkan iklim ini kepada jumlah hujan dan suhu. Kelompok iklim ini dinyatakan dengan huruf besar A, B, C, D, dan E. Kelompok A, C, dan D memiliki suhu dan curah hujan yang cukup untuk pertumbuhan pohon yang berkayu tinggi (misalnya hutan). Empat dari lima kelompok ini A, S, D, dan E didasarkan atas suhu rata-rata, sedangkan B ditentukan oleh ratio curah hujan - penguapan.

Penggolongan iklim

Adapun penggolongan iklim sebagai berikut :
A. Iklim tropik
Suhu rata-rata setiap bulan di atas 18 derajat celcius. Iklim ini tidak mengenal musim winter, hujan tahunannya tinggi.

B. Iklim kering
Tidak ada surplus air, juga tidak ada sungai permanen

C. Iklim sedang hangat
Bulan terdingin suhu rata-ratanya di bawah 18 derajat C, tetapi diatas -3 derajat C, sekurang-kurangnya satu bulan suhu rata-ratanya di atas 10 derajat C. Iklim ini punya musim summer dan winter.

D. Iklim salju
Suhu rata-rata pada bulan terdingin di bawah -3 derajat C suhu rata-rata bulan terpanas di atas 10 derajat C.

E. Iklim Es
Suhu rata-rata pada bulan terpanas di bawah 10 derajat C. Iklim ini tidak mempunyai summer yang sebenarnya.

Pembagian wilayah iklim menurut Koppen


Sub kelompok dari kelima kelompok iklim ini dinyatakan dengan huruf kedua :
S = Iklim Stepa dengan curah hujan antara 38 - 75 cm, Iklim Semi-arid.
W = Iklim Gurun. Iklim Arid. Daerah ini curah hujannya kurang dari 25 cm pertahun.
Kedua huruf ini hanya dipakai untuk daerah iklim kering.

Untuk sub-kelompok iklim lainnya digunakan kode huruf kecil, yaitu :
f = Basah. Hujan cukup setiap bulan. Ini sub kelompok untuk A, C, dan D.
w = musim kering pada winter.
s = Musim kering pada summer.
m = Iklim hutan hujan, ditandai dengan adanya bulan kering yang pendek.

Secara jelasnya, pembagian iklim ini ditulis sebagai berikut :
Af = Hutan hujan tropik (termasuk juga Am).
Aw = Sabana tropik.
BS = Iklim Steppa.
BW = Iklim Gurun.
Cw = Iklim sedang hujan yang winternya kering.
Cf = Iklim sedang hujan, basah sepanjang tahun.
Cs = Iklim sedang hujan, yang summernya kering.
Df = Iklim hutan bersalju dingin, basah sepanjang tahun.
Dw = Iklim hutan bersalju dingin, yang winternya kering.
ET = Iklim Tundra.
EF = Iklim dengan es abadi.

Wilayah iklim Koppen di Indonesia

Karena wilayah Indonesia di daerah tropika, hampir seluruh wilayah negara ini beriklim A yang terdiri atas Af, Am, dan Aw. Sebagian kecil daerah gunung yang tinggi beriklim C, yaitu Cf dan Cw. Sebagai contohnya di Pulau Jawa.

Am meliputi hampir seluruh Pulau Jawa, kecuali daerah berikut :
  • Af : meliputi daerah Bogor, sepanjang pantai selatan Jawa Barat, Gunung Slamet, Gunung Muria, sebelah barat Banyuwangi.
  • Aw : meliputi pantai utara Jawa Barat, Pekalongan, Bojonegoro, Madiun, Surakarta, Sidoarjo, Jember, Blambangan dan sebagian Pulau Madura.
  • Cw : di puncak gunung Jawa Timur.
  • Cf : di puncak gunung lain.

Demikian artikel geografi mengenai Pembagian wilayah iklim menurut Koppen, semoga menambah manfaat bagi para pembaca.
Read more ...

Wednesday, May 20, 2015

5 jenis angin lokal dan pola umum curah hujan di kepulauan Indonesia

Angin lokal

Di Indonesia angin musim pada bulan Juli melahirkan angin lokal di beberapa tempat dalam wilayah negara Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Angin Bohorok
Bertiup di daerah Bohorok Sumatra Utara. Angin ini merupakan bagian dari angin musim Barat Daya yang melintasi Bukit Barisan menjadi angin jatuh panas yang kering di lereng sebelah timur, merusak tembakau.

2. Angin Kumbang
Bertiup di daerah Tegal - Cirebon. Merupakan bagian dari angin musim tenggara setelah melalui deretan gunung-gunung di Jawa Tengah.

3. Angin Gending
Bertiup di Pasuruan, Jawa Timur, dan juga bagian dari angin musim Tenggara.

4. Angin Brubu
Bertiup di Ujungpandang, yang merupakan angin musim Tenggara yang meluncur dari Gunung Lompobatang.

5. Angin Wawbraw
Bertiup di pulau Biak, Irian Jaya, juga merupakan angin musim tenggara yang datang ke daerah itu setelah menuruni lereng utara Pegunungan Jaya Wijaya.

Pola umum curah hujan di kepulauan Indonesia

1. Jumlah hujan setiap bulan lebih banyak di pantai barat daripada di pantai timur.
2. Pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT adalah deretan pulau yang hanya dipisah-pisahkan satu sama lainnya dengan selat-selat yang sempit, sehingga pantai barat untuk gugusan pulau-pulau ini adalah Jawa Barat. Jelas bahwa daerah yang curah hujannya terbanyak adalah Jawa Barat dan makin ke timur semakin kering.

3. Selain bertambahnya curah hujan dari timur ke barat, curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian di atas permukaan laut (dari dataran rendah ke pegunungan). Jumlah terbesar adalah pada ktinggian antara 60 meter - 900 meter di atas permukaan laut.

4. Di daerah pedalaman semua pulau, hujan juga jatuh pada musim pancaroba (peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau dan sebaliknya). Selain di pedalaman pulau-pulau juga di daerah-daerah rawa besar.

5. Bulan curah hujan maksimum sesuai dengan letak Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT) yaitu daerah dengan suhu udara sekitarnya tertinggi. Daerah ini disebut pula ekuator termal. Sesuai dengan perjalanan matahari di antara garis balik selatan (tropic of Capricorn) dan garis balik utara (tropic of Cancer) letak DKAT ini juga berpindah-pindah.

6. Saat mulai turunnya hujan yang juga bergeser dari barat ke timur :
  • Pantai barat Pulau Sumatra sampai ke Bengkulu, mendapat hujan terbanyak pada bulan Nopember.
  • Lampung - Bangka, yang letaknya sedikit ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember.
  • Jawa Utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari - Pebruari (letaknya lebih ke timur lagi).

7. Sulawesi Selatan bagian timur. Sulawesi Tenggara dan Maluku Tengah musim hujannya berbeda, yaitu Mei - Juni, justru pada waktu bagian lain dari kepulauan Indonesia musim kering. Batas rezim hujan Indonesia Barat dan rezim hujan Indonesia timur terletak kira-kira pada lintang 120 derajat Bujur Timur.
Read more ...

Penyebaran daerah hujan dan musim di Indonesia

Banyak daerah di Indonesia ditandai bulan dengan hujan terbanyak sebagian besar antara Desember dengan Maret (Jakarta, Semarang, Surabaya, Ujungpandang, Manado dan Jayapura). walaupun terletak di lintang yang berbeda-beda, hujan maksimumnya jatuh pada bulan Januari. Hanya di beberapa daerah saja hujan maksimum jatuh pada bulan-bulan Juni - Juli - Agustus, misalnya dari sejumlah 240 cm/tahun hujan yang jatuh di Ambon, jatuh kebanyakan pada pada Mei - Juni - Juli, juga Sorong hujan maksimumnya jatuh pada bulan-bulan itu. Tebelo yang terletak di pantai Timur Halmahera daerahnya lebih kering dan maksimum hujannya jatuh pada bulan Mei.

Jumlah bulan dengan sedikit hujan atau sama sekali tak ada curah hujan, berangsur-angsur lebih jelas dari Barat ke bagian Tenggara. Hal ini karena pengaruh musim Timur dari Gurun Australia yang kering makin kuat di bagian Tenggara tadi.

Suatu contoh misalnya Jambi yang mendapat hujan rata-rata pertahun 300 cm hanya satu bulan dalam setahun mendapat hujan kurang dari 15 cm, sedangkan Ujungpandang dengan keseluruhan curah hujan pertahunnya 290 cm, selama empat bulan curah hujannya dibawah cm. Hal ini juga tampak di daerah Kalimantan Timur.

Nusa Tenggara, Jawa Timur dan bagian-bagian dari Sulawesi Tenggara dan Selatan sangat dipengaruhi oleh musim kering yang panjang. Daerah dataran rendah di pantai mengalami lebih banyak kekeringan daripada daerah yang berbukit-bukit, karena ketinggian mendorong curah hujan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan daerah terkering adalah pantai selatan dan pantai Timur.

Daerah-daerah yang tinggi seperti Gunung Rinjani (Lombok) dan Gunung Tambora di Sumbawa mendapat curahan yang tinggi dengan tidak ada sama sekali bulan kering, tetapi sebagian besar Lombok Timur, Sumbawa Selatan dan daerah pantai Sumbawa merupakan daerah kering.

Musim di Indonesia

1. Musim kemarau
Pada bulan Juli Indonesia dipengaruhi oleh musim Timur, Angin bertiup dari arah Tenggara dan setelah melalui khatulistiwa angin tersebut membelok ke kanan dan menjadi angin musim Barat Daya bagi daerah-daerah yang letaknya di utara Khatulistiwa (ingat hukum Buys Ballot) yang berbunyi :
  • Angin ialah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.
  • Di Belahan Bumi Utara, arah gerakan angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di Belahan Bumi Selatan arah angin dibelokkan ke kiri.

Angin ini merupakan angin kering bagi daerah Indonesia yang terletak di belahan selatan. Hal ini disebabkan pada masa-masa itu matahari sedang bergerak di belahan bumi utara (ingat tanggal 21 Maret matahari mulai mulai bergerak meninggalkan khatulistiwa ke arah utara dan mencapai garis balik utara atau tropik of Cancer pada tanggal 21 Juni serta mencapai lagi khatulistiwa pada 23 September).

Ini berarti belahan bagian utara sedang mengalami musim panas dan Asia Tengah mengalami tekanan minimum. Sedangkan belahan bumi selatan pada waktu itu sedang musim winter dan Australia mengalami tekanan maksimum. Udara bergerak dari tekanan maksimum ke daerah minimum (Hukum Buys Ballot).

Itulah sebabnya daerah Indonesia yang letaknya di belahan selatan mengalami musim kering, karena angin itu datang dari benua Australia yang kering (bagian tengah Australia adalah gurun), dan laut yang dilewati angin itu sempit.

2. Musim hujan
Keadaan bulan Januari adalah sebaliknya. Pada waktu itu Australia sedang mengalami musim panas dan belahan utara sedang musim dingin. Asia Tengah sedang mengalami tekanan maksimum dan Australia sedang mengalami tekanan minimum. Musim di sebagian Indonesia adalah musim barat. Musim ini membawa hujan bagi hampir seluruh wilayah Indonesia.
Read more ...

4 faktor iklim di Indonesia dan penjelasannya

Bola bumi diselubungi udara yang kita kenal sebagai atmosfera. Kebanyakan makhluk hidup terdapat di dasar atmosfera atau di zone tempat atmosfera bersentuhan dengan bumi yang padat. Segala makhluk hidup dan segala benda yang ada di muka bumi dipengaruhi perubahan yang terjadi di udara yang terdapat di sekeliling bumi.

Udara yang terdapat di dekat permukaan bumi terdiri atas campuran berbagai gas, terutama nitrogen dan oksigen kira-kira 98%, sejumlah kecil air, argon, ozon, karbondioksida serta sejumlah partikel organik dan anorganik seperti debu. Dari semua ini, air menduduki tempat penting dari sudut iklim, karena air merupakan sumber dari segala bentuk kondensasi dan curahan (awan, hujan, salju, dan lain-lain).

Unsur-unsur iklim

Keadaan atmosfera pada setiap waktu atau tempat, yaitu : cuaca, merupakan kombinasi dari beberapa unsur suhu, tekanan udara, angin, kelembabpan udara, curahan, pancaran matahari dan listrik di udara. Ini semua merupakan unsur-unsur cuaca dan iklim, karena unsur-unsur ini merupakan bahan untuk menjadikan berbagai cuaca dan tipe iklim.

Cuaca merupakan gabungan dari sejumlah kondisi unsur cuaca untuk jangka waktu yang pendek di suatu daerah yang relatif sempit. Jadi, kita menyebutnya cuaca, bukan iklim, jika kita membicarakan keadaan atmosfera pada hari ini atau pada minggu yang lalu.

Iklim adalah gabungan generalisasi dari berbagai kondisi cuaca dari hari ke hari. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata selama 30 tahun.

Iklim di wilayah Indonesia

a. Faktor letak
Ada empat sifat dasar iklim Indonesia yang ditentukan oleh faktor letak Indonesia dan bentuk kepulauan, adalah sebagai berikut :
  1. Suhu rata-rata tahunannya tinggi, karena letak Indonesia di daerah khatulistiwa.
  2. Karena letak Indonesia di antara dua benua (Asia dan Australia) maka angin bertiup di Indonesia adalah angin musim, yaitu yang menyebabkan musim hujan dan musim kemarau.
  3. Karena Indonesia sebagian besar terletak antara lintang 10 derajat LU dan 10 derajat LS, maka kepulauan Indonesia bebas dari angin taifun yang sering melanda daerah-daerah di luar garis lintang itu, seperti Australia Utara dan Filipina.
  4. Kadar kelembabpan udara selalu tinggi, karena wilayah Indonesia berbentuk kepulauan. Luasnya lautan, banyaknya selat dan karena suhu selalu tinggi, maka penguapan selalu tinggi. Laut menyebabkan tidak adanya perbedaan suhu yang ekstrim.
Di Indonesia berhembus angin musim, yaitu angin musim Barat, dan angin musim Timur yang berhembus bergantian sesuai dengan letak matahari.

b. Faktor suhu
Di daerah pantai, suhu rata-rata tahunannya adalah 26 derajat celcius. Berikut ini daftar suhu rata-rata tahunan di beberapa kota di Indonesia :
- Jakarta : 26,5 derajat celcius
- Banjarmasin : 26,1 derajat celcius
- Ujungpandang : 25,8  derajat celcius
- Palembang : 25,9 derajat celcius
- Manokwari : 26 derajat celcius

Amplitudo suhu tahunan (perbedaan suhu tahunan tertinggi dan suhu tahunan terendah tidak besar. Suhu tertinggi harian (24 jam) terjadi antara jam 14.00 - 15.00, sedangkan suhu terendah pada jam 03.00 - 04.00.

Suhu berkurang sesuai dengan ketinggian tempat, yaitu setiap naik 100 meter suhu turun 0,5  derajat celcius. Perubahan suhu karena ketinggian di lembah-lembah yang terlindung sering menimbulkan embun, bahkan di tempat-tempat tinggi di Irian Jaya terdapat salju yang selalu menutupi bagian-bagian puncak pegunungan yang tinggi. Untuk mengetahui daerah mana saja dengan puncak-puncak tertinggi di Indonesia silahkan baca Gunung tertinggi di Indonesia dan tempatnya

Batas salju di daerah tropik adalah 4000 meter. Hujan es jarang terjadi di Indonesia tetapi kabut sering terdapat di daerah dengan ketinggian 100 meter ke atas.

c. Faktor curah hujan
Kelembabpan merupakan unsur yang konstan di Indonesia, walaupun tampak adanya fluktuasi pada musim basah dan musim kering. Jakarta kelembabpannya 86% pada bulan Januari dan 74% pada bulan September.
  1. Curah hujan tertinggi di Indonesia 300 cm pertahun. Daerah-daerah yang mendapat curah hujan sebanyak ini adalah dataran tinggi di Sumatra Barat, bagian Kalimantan Tengah, dataran tinggi tengah Irian dan beberapa daerah terpencil di Jawa, Bali, Lombok dan Sumba. Ini merupakan hasil pencatatan 27,4% stasiun cuaca.
  2. Daerah yang mendapat curah hujan antara 200 - 300 cm yaitu : setengah dari Sumatra Timur, Kalimantan Selatan dan Timur, kebanyakan dari Jawa Barat dan Tengah, sebagian besar Irian Jaya, kepulauan Maluku dan sebagian besar Sulawesi. Menurut catatan stasiun pencatat cuaca, walaupun daerah-daerah tersebut mendapatkan cukup hujan, namun hujan kurang terutama pada bulan-bulan Juni, Juli, Agustus dan September.
  3. Daerah dengan curah hujan antara 100 - 200 cm. Daerah ini ditandai dengan musim kering yang lebih panjang dari daerah kedua, di samping jumlah curah hujan dan penyebaran curah hujan setiap bulan yang lebih sedikit. Daerah-daerah dengan curah hujan sebanyak ini terutama sebagian besar Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, kepulauan Aru dan Tanimbar.
d. Faktor angin
1. Angin Musim Barat
Musim Barat maupun musim Timur membawa hujan di Indonesia, tetapi yang banyak adalah hujan yang dibawa oleh angin musim Barat. Hal ini disebabkan angin yang datang dari Timur Laut sebagai angin kering. Karena melalui bagian Barat Laut Pasifik dan Laut Cina Selatan, maka angin ini membawa kelembapan.

Angin yang berhembus ke arah timur dari Lautan India, walaupun kering ketika meninggalkan India, mendapat sejumlah besar uap air di Samudra India sehingga bagian Barat Indonesia mendapat hujan dari padanya terutama pada bulan November, Desember dan Januari.

2. Angin Musim Timur
Pada setengah tahun lainnya, hujan kurang deras, hal ini disebabkan musim Timur hanya melalui sejalur sempit laut, yaitu Laut Timor, dan Laut Arafuru, sebelum mencapai bagian Selatan Irian Jaya dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya kepulauan di daerah ini mendapat hujan sedikit. Sebagai contoh Sumba misalnya yang sangat kering karena musim Timur ini. Waingapu hanya mendapat curah hujan 80 cm pertahun dan Ende yang terletak 2 derajat lebvih dekat ke khatulistiwa hanya mendapat 100 cm.
Read more ...

Sunday, May 10, 2015

Sumber daya laut Indonesia

Sumber daya laut merupakan sumber yang bisa diperbaharuhi (renewable), disamping ada yang tidak bisa diperbaharui. Pemanfaatan sumber daya laut terus-menerus dikembangkan, untuk memenuhi kebutuhan pangan (protein hewani), energi, bahan baku, perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan negara. Khususnya produksi ikan laut makin lama makin meningkat. Dalam catatan sejarahnya, semenjak Indonesia merdeka telah memproduksi ikan laut sejumlah ribuan ton. Tahun 1968 telah memproduksi sebanyak 724 ton hingga berkembang tahun 1979 sebanyak 1.291 ton.

Penduduk Indonesia yang bergerak di bidang perikanan laut meliputi penduduk yang menghuni daerah pantai 90% dari hasil laut berasal dari perikanan rakyat. Beberapa wilayah Indonesia sudah terkenal sejak dahulu merupakan tempat tinggal nelayan ulung, seperti Sulawesi Selatan dan Tenggara, Jawa Timur termasuk Madura. Silahkan baca artikel sejarah : Masa kejayaan kerajaan Makasar dan Nenek moyang bangsa Indonesia pelaut tangguh

Kemungkinan mengapa penduduk daerah ini telah bermata pencaharian di bidang perikanan sejak dahulu, karena tanahnya kurang subur, sehingga tanah daerah tersebut kurang daya dukungnya bagi pengembangan pertanian.

Menteri Kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti
Pada awal perkembangan perikanan laut, daerah penghasil ikan laut terpenting adalah daerah sekitar Selat Malaka dan sekitar perairan Riau. Sekarang pengusaha laut ini telah menyebar di seluruh kepulauan Indonesia. Masalah yang dihadapi para nelayan adalah pemasaran hasil tangkapan, pembinaan keterampilan dan alat penangkapan ikan. Semoga dengan diangkatnya menteri Kelautan dan perikanan di Kabinet Jokowi-JK Ny. Susi Pudjiastuti, yang dikenal tegas dan tangguh mampu mengatasi hal ini.

Kebijaksanaan pengembangan sumber daya hayati perairan, pada tahun 1966 telah meliputi beberapa hal berikut :
a. Pengembangan, peningkatan produksi untuk perbaikan gizi rakyat dan untuk ekspor.
b. Pengelolaan dengan saran : melaksanakan panen penopang (sustainable yield), meningkatkan pendapatan nelayan, dan merangsang penanaman modal di sektor perikanan (UU Penanaman Modal 1967).

Potensial laut Indonesia

Selain ikan laut, perairan Indonesia mempunyai potensial lain, yaitu sebagai berikut :
  • Indonesia telah terkenal sejak dahulu dengan mutiaranya, yang didapat di sekitar Kepulauan Aru.
  • Indonesia telah mengembangkan budi daya kerang laut.
  • Indonesia kaya akan taman laut, seperti di sekitar Laut Banda dan di sebelah utara Sulawesi Utara yang bisa dikembangkan menjadi daerah wisata laut yang banyak menarik wisatawan domestik maupun wisatawan ading dan sangat populer untuk pengembangan olah raga menyelam.
  • Pada akhir-akhir ini ditemukan bahwa dasar laut Indonesia di beberapa daerah mengandung minyak bumi. Terdapat pengeboran lepas pantai seperti di lepas pantai Sumatra, Jawa, Madura dan beberapa daerah lain.
Read more ...