Ketika ajaran Islam sudah disiarkan dengan terang-terangan, maka banyak reaksi yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy. Mereka berusaha untuk menghalang-halangi dakwah Nabi Muhammad saw, bahkan banyak terjadi perencanaan untuk membunuhnya. Begitu juga yang dilakukan oleh Umar. Dia ditugasi oleh orang-orang Quraisy untuk membunuh Muhammad.
Berangkatlah Umar dengan penuh keberanian mencari rumah Rasulullah, tetapi di tengah perjalanan ia bertemu dengan Nu'aim bin Abdullah. Ketika ditanya tujuannya Umar menjawab : "Aku akan membunuh Muhammad." Nu'aim bertanya kembali : "Kamu ingin membunuh atau memadamkan ajarannya?" Kalau kamu membunuh Muhammad, maka bani Hasyim akan membalasnya, tapi kalau kamu mau memadamkan ajarannya, bereskan dulu keluargamu.
"Mengapa keluargaku?" tanya Umar. "Adikmua Fatimah dan suaminya, Said bin Zaid telah mengikuti ajaran Muhammad", jawab Nu'aim.
Mendengar penjelasan Nu'aim Umar menjadi geram dan marah sekali. Umar tidak jadi ke rumah Muhammad, tetapi langsung berbalik menuju ke rumah adiknya. Ketika sampai ke rumah Fatimah, terdengar sayup-sayup suara seseorang sedang membaca Al-Qur'an, yaitu suara Fatimah dan Said sedang membaca Al-Qur'an dari Khabbab bin Art. Surah yang dibaca adalah Surah Taha ayat 1 sampai 8.
Tanpa mengetuk pintu, Umar langsung ke dalam, dengan nada marah ia bertanya kepada adiknya : "Said, apa yang kau baca tadi? Aku dengar kalian telah mengikuti ajaran Muhammad!". Kemudian Umar menyergap Said, tapi dihalang-halangi oleh Fatimah, akibatnya Umar menampar adiknya hingga bercucuran darah. Walau demikian dia tetap tegar dan dengan tegas menjawab : "Benar, kami sudah masuk Islam, sudah beriman kepada Allah dan Muhammad Rasulullah, sekarang berbuatlah sesukamu kepada kami.
Mendengar keteguhan hati dan melihat darah bercucuran di muka adiknya, hati Umar menjadi luluh. Kemudian ia berkata : "Tolong berikan syair yang telah kau baca tadi, agar aku dapat mempertimbangkan ajaran yang telah diajarkan Muhammad kepadamu. "Fatimah pun memberikannya, kemudian Umar membaca dalam hati, dengan hidayah Allah Umar mengagumi apa yang dibaca, tanpa terasa ia berucap : "Sungguh alangkah indahnya dan mulianya yang kalian pelajari ini."
Kemudian Umar meminta Fatimah menunjukkan di mana Muhammad, Fatimah tidak menunjukkan sampai Umar menjelaskan maksudnya untuk masuk Islam. Setelah mengetahui maksudnya Fatimah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad dan sahabatnya berada di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Kemudian Umar pergi ke rumah Arqam bin Abil Arqam. Tatkala itu Nabi Muhammad saw sedang berkumpul dengan para sahabatnya, diantaranya Hamzah, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar. Dengan nada pelan Umar mengetuk pintu.
Salah satu sahabat Nabi melihat dari celah pintu, setelah mengetahui bahwa yang datang Umar dengan pedang terhunus, maka bangkitlah Hamzah seraya berkata : "Wahai Rasulullah biarlah saya menjumpainya, andai kata ia bermaksud baik maka saya beri kesempatan untuk masuk, tetapi jika apabila bermaksud jahat maka akan saya bunuh dengan pedangnya sendiri."
Nabi diam sebentar, kemudian bersabda : "Bergembiralah kalian semua. Sesungguhnya Umar telah datang kepada kamu sekalian, sedangkan cahaya Islam terletak di antara kedua matanya."
Kemudian Nabi memperkenankan agar pintu dibuka, maka masuklah Umar. Para hadirin kembali ke belakang. Nabi Muhammad saw menemui Umar seraya bersabda : "Apakah belum waktunya bagimu untuk masuk Islam wahai putra Khattab?", pada saat itulah Umar bersimpuh di hadapan Rasulullah dan menyatakan masuk Islam dan mengucapkan dua syahadat.
Umar bin Khattab masuk Islam pada tahun 616 M, tidak lama setelah Hamdan bin Abdul Mutalib. Masuknya Umar membawa peran penting dalam perkembangan dakwah Islam, karena dulu ia sangat membenci Islam, tetapi setelah masuk Islam ia menjadi perisai dan benteng pertahanan yang sangat ditakuti oleh orang Quraisy, sehingga sekarang orang yang ingin menyatakan Islam tidak perlu takut lagi.
No comments:
Post a Comment