Masih ingatkah dengan peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah? Isra' Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian dengan izin Allah naik ke langit sampai ke Sidratul Muntaha. Dari sana Rasulullah kembali ke Mekah dengan membawa perintah salat lima waktu dari Allah untuk umat manusia. Kejadian ini hanya berlangsung selama semalam pada tanggal 27 Rajab.
Firman Allah SWT :
Artinya :
Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari ayat-ayat Kami sesungguhnya, Dialah yang Maha Mendengar serta Maha Melihat (Q.S. Al-Isra'/17:1)
Pada pagi harinya, Rasulullah mendatangi tempat berkumpulnya orang-orang kafir Quraiys. Ia menceritakan apa yang telah dialaminya semalam. Dalam menghadapi peristiwa ini, ada yang pro dan ada yang kontra. Bagi kaum kafir Quraiys sudah jelas mereka tidak percaya, termasuk para pembesarnya. Abu Jahal dan kawan-kawannya lalu pergi menemui Abu Bakar agar mau datang ke masjid.
Setelah bertemu dengan Abu Bakar.
Abu Jahal berkata : "Hai Abu Bakar, bagaimana pendapatmu tentang cerita sahabatmu yang kamu cintai bahwa ia semalam telah pergi ke Baitul Maqdis dan pagi ini telah berada di Mekah bersama Kita?"
Abu Bakar menjawab : "Apakah ia benar mengatakan demikian?"
Abu Jahal : "Ya, ia telah berkata demikian di depan orang banyak di masjid. Oleh karena itu, agar kamu mendengar langsung ucapan sahabatmu itu."
Abu Bakar : "Jika benar demikian, maka sungguh ia memang benar dan tidak akan pernah berdusta."
Abu Jahal dan kawan-kawan berkata : "Apakah kamu membenarkan perkataannya bahwa ia telah pergi ke Baitul Maqdis semalam, dan kembali ke Mekah sebelum fajar?"
Abu Bakar : "Ya, aku membenarkan perkataannya dan aku membenarkan ia meskipun lebih jauh daripada itu. Aku akan membenarkan berita dari langit, baik diwaktu pagi ataupun sore yang datang darinya."
Abu Bakar kemudian meminta Rasulullah untuk menggambarkan kejadian tersebut. Reasulullah pun menggambarkan seluruh peristiwa yang dialaminya secara detail, dan Abu Bakar berkata : Engkau benar, aku bersaksi bahwa engkau utusan Allah."
Kemudian Rasulullah pun berkata : "Engkau adalah Abu Bakar as Siddiq." Sejak saat itulah Rasulullah memberi gelar "As Siddiq" kepada Abu Bakar.
Mengapa Rasulullah memberi gelas as Siddiq yang berarti membenarkan kepada Abu Bakar? Karena di saat orang lain tidak mempercayai ucapan Rasulullah tentang peristiwa Isra' Mi'raj, ia membenarkannya sendiri dan yakin bahwa Rasulullah tidak akan pernah berbohong, karena beliau selalu dijaga kesucian hatinya oleh Allah SWT.
No comments:
Post a Comment